Otoseken.id - Biasanya, bikers terkadang melakukan modifikasi di tunggangannya agar tampil keren.
Salah satunya mengganti slang rem aftermarket yang biasanya berbahan braided stainless steel.
Lalu diantara standa dan aftermarket, mana yang lebih bagus untuk motor?.
Dijelaskan Eddy Yulianto, Service Advisor, Kawasaki Super Sukses Motor Fatmawati, Jakpus, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Baca Juga : Ajaib! Cuma Modal Cairan Ini, Rem Cakram Dijamin Nggak Macet Lagi
"Sebenarnya fungsinya sama saja, tapi biasanya diameter slang rem aftermarket lebih kecil daripada slang rem standar," buka Eddy.
"Hal inilah yang membuat slang rem aftermarket jarang masuk angin dan lebih tahan panas karena bahan slang rem aftermarket biasanya terbuat dari stainless steel atau braided steel," lanjut Eddy.
"Beda dengan slang rem standar yang berbahan karet yang jika terkena panas akan memuai dan membuat pengereman menjadi "ngeloss" dan harus "dikocok" lagi untuk bisa mengerem kembali," katanya lagi.
Soal harga, biasanya slang rem standar bawaan pabrik dibanderol sedikit lebih mahal dari slang rem aftermarket.
Seperti slang rem Yamaha NMAX non-abs misalnya, dibanderol sekitar Rp 500 ribuan. Sedang produk aftermarketnya seperti buatan TDR dan Racing Boy, dibanderol lebih murah, yakni sekitar Rp 400 ribuan.