Teledor Saat Spooring Dan Balancing, Ini Akibatnya Ke Komponen Yang Lain

Arseen - Rabu, 1 Mei 2019 | 17:25 WIB

ilustrasi spooring dan balancing mobil (Arseen - )

Otoseken.id - Spooring di Mobil berkaitan dengan kenyamanan dan juga keselamatan berkendara.

Umumnya spooring dan balancing dilakukan untuk menjaga keselarasan roda.

Tapi, bagaimana jika spooring dan balancingnya kurang benar?

“Akibat balancing yang tidak benar, kendaraan jadi bergetar, setir goyang-goyang kiri-kanan,” ujar Zulpata Zaenal Senior Evaluator PT Bridgestone Tire Indonesia kepada GridOto.

Baca Juga : Subtitusi Saklar Yamaha Xeon GT 125, Punya Motor Ini Cuma Rp 70 Ribuan

“Bergetar itu istilahnya shimmy, biasanya terjadi saat mobil melaju pada kecepatan 60-70 km/jam ke atas,” imbuhnya.

Menurut Zulpata, dalam waktu lama hal tersebut dapat merusak komponen lain.

“Bisa menimbulkan kerusakan pada tie rod, bushing-bushing, dan lainnya, sebaiknya lakukan perbaikan tiap 10.000 Km atau lebih cepat lagi,” jelas Zulpata.

“Sedangkan jika tidak melakukan spooring dampaknya, arah kendaraan tidak lurus, kadang condong ke kiri atau ke kanan,” ucap Zulpata.

Baca Juga : Banyak Yang Belum Tahu, Ini Loh Suku Cadang Yang Tidak Dapat Garansi

Selain itu, kendaraan jadi tidak stabil, posisi setir terkadang jadi miring, kerusakan ban di salah satu sisi.

“Biasanya ditandai kerusakan ban di satu sisi, misal di telapak ban bagian luar atau dalam  yang menyebabkan umur pakai ban jadi lebih pendek,” papar Zulpata.

“Untuk itu, lakukan spooring sebaiknya tiap 10.000-20.000 Km atau lebih cepat lagi, sehubungan masih banyak jalan yang bergelombang ataupun berlubang,” kata Zulpata lagi.