Ganti Common-rail Toyota Fortuner dan Innova? Segini Harga di Auto2000

Abdul Aziz Masindo - Kamis, 5 September 2019 | 11:50 WIB

Ilustrasi mesin diesel (Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Berbeda dengan mesin diesel konvensional zaman dulu, mobil-mobil diesel modern saat ini sudah menggunakan teknologi common-rail.

Mesin diesel common-rail lebih bertenaga namun irit bahan bakar berkat tekanan bahan bakar yang sangat tinggi, pengabutan sempurna, sehingga mendapat kinerja mesin diesel yang maksimal.

Mesin diesel common-rail ini menggunakan injektor untuk proses pengabutan dan tekanan bahan bakar ke ruang mesin yang diatur oleh ECM (Engine Control Module).

Nah celakanya, penggunaan bahan bakar dengan kualitas buruk dapat memperpendek umur common-rail.

"untuk diesel common-rail dianjurkan menggunakan Pertamina Dex atau setingkat dengan angka cetane kurang lebih 55, berbeda dengan mesin diesel konvensional cukup dengan angka cetane kurang lebih 44," terang Erwin Surianto, kepala bengkel Auto2000 Pasar Kemis Tangerang.

Ilustrasi sistem common rail

(Baca Juga: Toyota Innova Minta Ganti Cat Baru? Segini Biaya Repaint di Auto2000)

Meskipun sudah memiliki filtar solar, Erwin menjelaskan untuk penggunaan bahan bakar diesel kualitas rendah dalam pemakaian jangka panjang, dampaknya bisa merusak sistem common-rail.

"Rusaknya komponen yang ada pada sistem common-rail, seperti supply pump dan sistem injeksi, yang tentunya akan berakibat pada biaya perbaikan atau penggantian spare part yang cukup tinggi," terangnya.

Untuk harga common-rail Toyota Fortuner di bengkel resmi Auto2000 seharga Rp 7.750,000, sama seperti Toyota Kijang Innova.

Untuk mengetahui sistem common-rail yang bermasalah di mobil Toyota, diindikasikan dengan indikator engine di combination meter yang menyala.

"Sistem common-rail berbeda dengan sistem konvensional, sistem common-rail minim sekali komponen mekanikal, sehingga komponen yang bermasalah biasanya tidak akan mudah diketahui hanya dengan melihat kondisi fisik saja, harus discan dahulu", tutup Erwin Surianto.