Pakai BBM dengan Oktan Lebih Rendah dari Anjuran Pabrikan, Begini Dampak ke Mesin

Ryan Fasha,Abdul Aziz Masindo - Minggu, 24 Juli 2022 | 15:00 WIB

Tulisan rekomendasi oktan bensin minimal yang ada di belakang salah satu kendaraan LCGC, Toyota Calya. (Ryan Fasha,Abdul Aziz Masindo - )

Otoseken.id - Kenaikan harga BBM jenis Pertamax (oktan 92) dan Pertamax Turbo (oktan 98) yang semakin mahal, banyak pemilik mobil yang beralih ke BBM dengan oktan yang lebih rendah.

Padahal menurunkan oktan atau mengisi bahan bakar dengan oktan lebih rendah dari yang dianjurkan pabrikan, dapat memengaruhi kinerja mesin mobil.

Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Motor Bakar Institut Teknologi Bandung (ITB) mengatakan, umumnya tenaga mesin bisa drop saat kita memutuskan pakai bensin yang oktannya lebih rendah dari spesifikasi mesin.

"Hal ini dipicu karena bahan bakar oktan rendah sangat mudah sekali terbakar," ujarnya.

Mudahnya terbakar membuat mesin mengalami pre-ignition pembakaran yang mengakibatkan detonasi.

Dok.OTOMOTIF
Mesin Toyota Calya G AT 2019

Bahan bakar akan terbakar terlebih dahulu sebelum mencapai kompresi maksimal dan busi mengeluarkan percikan api.

Karena sudah terbakar lebih dahulu, maka daya ledak di ruang bakar juga akan lemah.

"Daya dorong piston saat menghasilkan tenaga mesin akan berkurang sifnifikan," jelasnya.

Hasilnya tenaga mesin akan terkoreksi karena penggunaan bbm oktan yang lebih rendah dari rekomendasi pabrikan mobil.

Baca Juga: Cara Merawat Toyota Calya dan Sigra, Perhatikan Spesifikasi Oli Mesin dan Kualitas BBM