Otoseken.id - Penting diketahui oleh pemilik mobil seken atau bekas, setelah pemakaian sekian puluh ribu kilometer, apakah merasakan tarikan mobil kesayangan mulai berat, atau konsumsi bensin makin boros?
Itu bisa jadi karena busi mobil sudah lama tidak diganti.
Silakan diingat kapan terakhir ganti busi.
Masih banyak pemilik mobil kurang memperhatikan komponen ujung tombak sistem pengapian ini.
Baca Juga : Patokan Harga Ford Escape Seken, Mulai Dari Rp 60 Juta Saja
Karena umumnya banyak orang beranggapan, selama mesin masih bisa hidup, ya selama itu businya bisa terus dipakai.
“Padahal, busi punya masa pakai optimal,” bilang Diko Oktaviano, technical support PT NGK Busi Indonesia.
Sering jadi pertanyaan, berapa lama atau berapa kilometer umur pemakaian busi?
Apa efeknya bila sudah lewat jarak tempuh segitu busi tidak diganti?
Baca Juga : Problem Kompresor AC Ngorok di Mobil Seken, Awas Bikin Kantong Jebol
Lalu seperti apa ciri atau tanda keausan busi?
Serta masih banyak pertanyaan lainnya.
Lebih jelasnya, simak ulasan lengkap soal busi berikut ini, termasuk jenis busi.
JENIS BUSI
Sebelum kita membahas soal pemakaian busi ideal, yuk kita kenali dulu ragam atau jenis busi yang ada saat ini.
Baca Juga : Muncul Tanda-tanda Ini Pada AC Anda, Berarti Waktunya Overhaul Tuh
Dari segi material, jenis busi secara umum ada 4 macam.
"Pertama adalah busi standar, kedua platinum, ketiga iridium dan keempat adalah logam mulia ganda,” jelas Diko.
Dimaksud busi standar, lanjut Diko, yaitu tidak menggunakan logam mulia, alias masih pakai bahan nikel.
Sementara kelompok material logam mulia itu mulai dari platinum, iridium, bahkan ada yang menggunakan perak dan emas.
Baca Juga : Profil Kijang Innova 2.7, Bukan Sekadar MPV Keluarga, Kenceng Juga!
Material ini (non logam mulia dan logam mulia), terletak pada elektroda (center electrode dan ground electrode).
Untuk yang berbahan logam mulia, terbagi lagi jadi dua macam, yaitu logam mulia tunggal atau single, dan logam mulia ganda atau double.
“Maksudnya logam mulai tunggal, material logam mulianya hanya ada di satu sisi elektroda, yaitu umumnya pada center electrode"
"Sedangkan yang logam mulia ganda, ada di kedua elektroda, center electrode maupun ground electrode,” ujar Diko.
Baca Juga : Sering Pakai Mode Manual di Transmisi Otomatis, Ternyata Bikin Pendek Umur!
Jadi, kalau pernah mendengar soal busi double iridium, nah itu dia maksudnya busi logam mulia ganda.
BUSI U-GROOVE & V-GROVE
Mungkin busi dengan istilah seperti ini juga pernah dengar?
Pengertian dari U-groove atau V-groove adalah bentukan pada salah satu sisi elektroda, yaitu seperti huruf U atau V.
Baca Juga : Door Trim Nissan Livina Berbunyi, Obatnya Ada di Bungkus Wiper Anda
Lazimnya spark plug model ini terdapat pada busi bermaterial logam mulia macam iridium.
Di pasaran, busi yang menganut U-groove atau memiliki alur U pada elektroda seperti produk Denso.
Alur U itu terdapat pada elektroda netral atau ground electrode.
Sementara model V-groove seperti yang diadopsi oleh NGK.
Baca Juga : Siapkan Duit Segini Kalau Toyota Avanza Seken Mau Jajan Turun Mesin
Namun Bentuk V tersebut terdapat pada center electrode-nya.
Lantas apakah perbedaan dari busi yang memiliki alur U atau V tadi dan busi yang tidak memiliki alur itu?
Apakah berpengaruh terhadap performa dari pembakaran yang dihasilkan oleh busi?
Soal ini, Joko Pratikno selaku Technical Service PT Denso Sales Indonesia kasih penjelasan.
Baca Juga : Ini Musuh Bebuyutan Kabel Aki, Bakal Bikin Mobil Sulit Distarter
Editor | : | RZ-1 |
Sumber | : | otomotifnet.com |
KOMENTAR