Otoseken.id - Dengan kondisi jalan tol Trans Jawa yang mengunakan beton cor (rigid pavement) bukan dilapisi aspal, menjadi faktor penyebab utama resiko pecah ban.
Keselamatan pemudik harus mendapat perhatian, kata pengamat Transportasi Joko Setijowarno dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.
"Potensi pecah ban bisa lebih tinggi. Oleh sebab itu, setiap pemudik yang lewat tol disarankan sebaiknya antara 2-3 jam perjalanan dapat beristirahat," kata Joko.
"Permukaan jalan tol yang tidak dilapiskan aspal membuat ban cepat aus dan panas," sambung dia.
Karenanya, lanjut Joko, kendaraan perlu istirahat sejenak.
"Kesiapan kendaraan dan pengemudi yang prima untuk perjalanan jarak jauh bisa mengikuti beberapa tips yang sudah dikeluarkan oleh beberapa perusahaan otomotif atau komunitas," pesannya.
Ia menyarankan, pengelola tol Trans Jawa atau pemerintah daerah yang dilalui tol Trans Jawa bisa menambah jumlah rest area selama arus Natal dan tahun baru.
Baca Juga: Tips Memilih Ban Bekas Layak Pakai Untuk Mobil, Perhatikan Hal Ini
Apalagi, lanjut Joko, keberadaan rest area di sepanjang tol tidak akan mampu memenuhi semua pemudik lewat tol.
Karena dalam kondisi anomali perhitungan kebutuhan jumlah rest area di tol perlu ditambah dibanding kebutuhan arus kendaraan normal lewat tol.
"Berikan kemudahan dan keringanan biaya jika akan masuk tol di gerbang yang sama jika ada kendaraan yang mau beristirahat di rest area dekat gerbang tol," tuturnya.
Baca Juga: Tips Mencegah Kecelakaan Akibat Ban Mobil Pecah Dijalan, Perhatikan
Editor | : | optimization |
Sumber | : | Otoseken.id |
KOMENTAR