"Biasanya saat pemasangan busi baru itu miring, enggak pas sama drat busi dan mesin," buka Diko Oktaviano, selaku Technical Support Product Knowledge PT NGK Busi Indonesia.
"Harusnya saat pertama kali busi dimasukkan ke drat rasakan dulu dengan memutar kunci busi secara perlahan," tambahnya.
Busi yang miring ini menyebabkan drat di mesin dan drat busi akan slek atau rusak.
Baca Juga: Ini Penyebab Busi Mobil Berwarna Hitam Saat Dibuka, Bikin Boros Bensin
2. Torsi Pengencangan
Saat pemasangan, busi harus dikencangkan dengan tingkat kekencangan yang tepat.
Torsi pengencangan yang terlalu rendah bisa menyebabkan busi terlepas.
"Begitu juga saat busi dikencangkan berlebihan, bisa membuat metal shell menjadi retak," beber Diko.
Idealnya pengencangan busi harus menggunakan kunci torsi.
Jika tidak punya, biasanya di kemasan busi sudah diberikan cara mengencangkan busi yang benar.
3. Posisi Kunci Busi
Posisi kunci busi yang kurang pas juga sering dilakukan saat mengganti busi.
Kunci busi yang enggak pas ini bisa menyebabkan insulator busi retak.
"Biasanya karena kunci busi yang digunakan jelek dan posisi pengencangan yang miring, jadi ada tekanan yang bikin insulator atau keramik busi retak," bebernya lagi.
Sebaiknya, gunakan kunci busi yang bagus dan pas dengan ukuran busi.
Dengan begitu potensi busi menjadi rusak tidak akan terjadi.
Baca Juga: Ciri-Ciri Busi Mobil Bekas Sudah Harus Ganti, Performa Mesin Menurun
Editor | : | optimization |
Sumber | : | GridOto.com |
KOMENTAR