Otoseken.id - Peredaran oli palsu masih marak ditemukan, oli dari Pertamina juga banyak dipalsukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Oli palsu tentu saja merugikan konsumen karena dapat merusak mesin kendaraan, selain itu oli palsu juga berdampak pada brand oli itu sendiri, karena tidak semua orang menyadari apakah oli yang digunakan asli atau palsu.
Nurudin selaku Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricants pernah menemukan kasus mesin kendaraan jebol akibat oli palsu.
Di dalam mesin penuh dengan jelaga hitam dan mengental kayak gel yang diduga kuat merupakan dampak dari oli palsu.
Untuk itu Nurudin selaku Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricants memberikan tips bagaimana membedakan oli Pertamina asli atau palsu.
menurut Nurudin, oli Pertamina memiliki ciri-ciri yang bisa dikenali, pertama, pada pinggiran tutup kemasan oli sebelah bawah, terdapat 8 digit angka batch yang tercetak dalam.
Nah, pada bodi kemasan sejajar dengan angka pada tutup tersebut juga terdapat 8 angka yang sama.
"Kalau terlihat angkanya beda dan cuma diprint, tandanya oli Pertamina palsu,” terang Nurudin, Manager Quality Assurance PT Pertamina Lubricants.
Tak hanya itu, "Stiker pada kemasan oli Pertamina dan di bagian tutupnya kalau kita sobek, akan terlihat ada hologram halus," tambahnya.
Baca Juga: Perawatan Transmisi Mobil Matik, Ini Bedanya Flushing Oli Matik dengan Ganti Oli Matik Biasa
Selanjutnya perharian juga, kemasan oli Pertamina memiliki perbedaan warna antara bagian luar kemasan dengan sisi dalamnya.
"Akan terlihat jelas bila kemasannya disobek. Ini sebenarnya berguna saat kami melakukan investigasi bila ada kasus mesin jebol gara-gara pakai oli palsu Pertamina," jelas Nurudin lagi.
Dan terakhir, pada kemasan terdapat barcode yang terdapat 9 kode unik berupa huruf dan angka, yang bisa discan oleh pembeli guna mengetahui keasliannya.
"Misalnya tetap nongol keterangan produknya di website, cek dulu sudah berapa kali barcode itu discan, jika sudah puluhan atau bahkan ratusan kali discan, bisa jadi itu oli palsu," wantinya.
karena kata Nurudin, saat proses produksi hingga dikemas dan dikirim ke pasar, barcode tersebut paling hanya discan sekitar 5 – 6 kali untuk quality control (QC), tidak sampai puluhan atau ratusan kali discan.
Baca Juga: Penjelasan Pabrikan Oli Soal Oli Mesin Mobil Bisa Kadaluarsa
Posted : Minggu, 4 Desember 2022 | 15:21 WIB| Last updated : Senin, 26 Juni 2023 | 11:49 WIB
Editor | : | ARSN |
Sumber | : | Otomotifnet.com |
KOMENTAR