Gonta-Ganti Merek Oli Tidak Baik Buat Kesehatan Mesin Motor Seken

RZ-1 - Senin, 18 Februari 2019 | 12:00 WIB

Ilustrasi oli mesin (RZ-1 - )

Otoseken.id - Pasti pernah dengar kabar soal sering gonta-ganti merek oli bisa berdampak pada mesin yang gampang berkerak.

Jarang pembeli motor bekas melacak kondisi perawatan dari pemilik motor sebelumnya, terutama terkait jadwal ganti oli, merek, kekentalan dan jadwal terakhir penggantian.

Beda dengan mobil bekas yang setidaknya dapat dilihat dari bukur servis perawatan, dari buku itu pemilik kedua bisa mengikuti jejak sebelumnya terkait pemakai oli dan hal lain yang bisa dijadikan patokan. 

Karena kalau main langsung ganti oli pakai merek baru, kabarnya tidak baik buat kesehatan mesin, biar nggak salah, mari kita tanya langsung ahlinya.

Baca Juga : Plus Minus Tiga Matik Bekas Primadona Yamaha di Bawah Rp 10 Jutaan

Ada Ir. Prio Aripurwadi MBA. MSC., Senior Advisor Technical Engineering dari PT Federal Karyatama, produsen Federal Oil.

“Kalau penyebabnya hanya dari oli, itu tidak benar," tegas Prio.

Mesin rusak umumnya karena kerak menumpuk di ruang bakar, kerak di ruang bakar bukan semata disebabkan oleh oli.

"Tapi, bisa karena proses pembakaran kurang sempurna atau bisa karena bahan bakar yang digunakan berkualitas jelek,” lanjutnya lagi.

Baca Juga : Vespa Bekas Bergetar? Ini Jurus Ampuh Menimalisir Getaran Itu

otomotifnet
Ganti oli mesin motor

Meski begitu, Prio tidak sepenuhnya membantah anggapan itu, menurutnya sering mengganti merek atau tipe oli memang tidak dianjurkan.

Punya efek samping yang kurang baik untuk mesin.
“Harus dipahami bahwa setiap penggantian oli pasti menyisakan sedikit oli lama pada bagian mesin. Kalau oli baru yang dimasukkan berbeda merek atau tipe, bisa saja itu malah membuat masalah," papar Prio lagi.

"Penyebabnya justru karena oli lama di mesin bukan dari oli baru. Jika tercampur dan menguap bisa cepat menimbulkan deposit juga seperti mitos tadi,” tegas Insinyur yang hobi menembak itu.