Otoseken.id - Teknologi turbocharger atau biasa disebut turbo kini kembali populer digunakan pada beberapa mobil modern.
Dengan menggunakan turbo, pabrikan dapat mencapai target output tenaga dengan menggunakan kubikasi mesin yang lebih kecil.
Dampaknya, mobil dapat menjadi lebih efisien dan bertenaga.
Kalau Anda tertarik meminang mobil bekas yang telah dibekali turbo, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tak kecewa setelah membeli.
(Baca Juga : Apa Betul All New Honda CBR 150R Itu CB150R Streetfire Pakai Fairing? )
Yang pertama adalah pertimbangkan beberapa merek mobil yang memiliki jaringan pelayanan luas dan mudah.
Usahakan membeli merek mobil asal Jepang yang sudah populer di Indonesia, karena mobil Eropa atau Amerika mungkin lebih sulit untuk dipelihara.
"Karena begitu mobilnya sakit, bengkel-bengkel umum tidak bisa kerjakan. Waktu di-check pemilik sering kaget kok spare partsnya bisa sampai puluhan juta," ungkap Theodorus Suryajaya, punggawa bengkel Rev Engineering yang biasa menangani mobil turbo.
Tak hanya sulit dalam hal penanganan, terkadang spare parts pun sulit didapat.
"Pilih mobil yang support ATPM-nya bagus, seperti Toyota dan Mitsubishi. Jadi kalau tidak ada partsnya di Indonesia, masih bisa order ke Thailand," tambahnya.
(Baca Juga : Innova Diesel Loyo? Ini Biaya Dan Lama Perbaikan Di Rev Engineering)
Setelah menentukan mobil dengan variabel di atas, hal penting yang kedua menyangkut gejala penyakit yang bisa Anda lihat dengan kasat mata.
"Kalau kilometer mobil sudah tinggi biasanya mulai ngebul," ujar pria yang akrab dipanggil Teddy.
Bila sudah ngebul, bisa jadi komponen turbo bermasalah karena oli ikut terbakar.
Hal tersebut ternyata penyebab utamanya adalah perawatan yang kurang rutin dan pemakaian oli yang kurang baik.
"Pemilik sebelumnya memakai kualitas oli yang baik atau tidak. Lalu penggantian filter oli juga," ungkapnya menambahkan.