Tiga Potensi Penyakit Ford Escape, Cek Part-part Ini Sebelum Terlambat

Taufan Rizaldy Putra - Selasa, 25 Juli 2023 | 10:57 WIB

Eyna Motor, salah satu bengkel spesialis Ford (Taufan Rizaldy Putra - )

Otoseken.id - Ford Escape generasi pertama beredar pada tahun 2002-2006 dengan tiga pilihan varian mesin, 2.000 cc, 2.300 cc, dan mesin V6 3.000 cc.

Mobil lansiran negeri Paman Sam itu cukup menarik banyak peminat, terutama pecinta SUV Amerika yang memiliki desain tangguh.

Di pasaran mobkas, SUV ini sudah dibanderol di kisaran Rp 60 - 110 jutaan.

Jika Anda tertarik untuk meminangnya, ada tiga sektor yang patut diperhatikan agar kelak tak menjadi masalah dan menguras dana Anda.

Penyakit Ford Escape

Berikut Otoseken rangkum tiga potensi penyakit Ford Escape.

Dok. Auto Bild Indonesia
Ford Escape

Alternator

Peranti yang kerap disalahkan saat mobil mogok tidak kuat untuk distarter adalah baterai atau aki.

Setelah ganti aki memang masalah tersebut hilang, sayangnya bisa juga terjadi lagi beberapa hari kemudian.

Jika sudah seperti itu, bagian pertama yang harus diperiksa adalah alternator.

Selain dengan menggunakan alat voltmeter atau amperemeter, ada bagian lain yang perlu diperhatikan.

Baca Juga : Sebelum Beli Ford Escape Generasi Kedua, Pahami Penyakitnya Dulu

Alternator mobil

Jika kejadian aki ngadat masih tergolong baru, komponen alternator seperti dioda, carbon brush atau IC regulator biasanya sudah ada yang bermasalah.

"Rekondisi alternator tanpa ganti gulungan berkisar Rp 1,5 juta," ujar Afu dari bengkel Karya Jaya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan dikutip dari Tabloid OTOMOTIF No. 17/XVII.

Jika kondisi alternator sudah mengalami kerusakan hampir seluruh komponennya, perlu mengganti alternator baru yang harganya di kisaran Rp 4 jutaan.

Tapi Anda tak perlu sedih, sebelum timbul masalah aki ataupun alternator itu sendiri, ada pencegahannya.

Coba periksa bagian kabel penghubung alternator.

Disinyalir, induksi panas yang berlebih bisa merusak plastik pelindung kabel.

Tensioner V-Belt

V-belt pada Ford Escape hanya ada satu buah, belt tersebut menggerakan altenator, kompresor AC dan pompa power steering.

Satu rangkaian V-belt diatur ketegangannya oleh sebuah tensioner.

Baca Juga : Segini Harga Kaki-kaki Mobil Bekas Ford Escape di Bengkel Spesialis

Ilustrasi V-Belt

Saat tensioner mulai bermasalah, bakal terdengar suara ketukan antar logam.

Kenali suaranya untuk mengidentifikasi sumber masalah.

Misalnya kerusakan pada laher tensioner, akan bikin suara berisik terus menerus.

Berbeda dengan bunyi bagian per tensioner, suara berisik hanya terdengar saat pedal gas dientak.

Nah, untuk menggantinya harus satu set, dengan harga yang relatif mahal, yaitu di kisaran Rp 1 jutaan.

Sebelum tensioner mengalami kerusakan di bagian laher maupun pegas pengatur, sebaiknya rutin melumasi pegas dengan oli atau sejenis cairan pelumas (gemuk cair) secara berkala.

IAC (Idle Air Control)

Putaran mesin yang tidak stabil, umumnya terjadi ketika komponen pengatur putaran mesin atau IAC bermasalah.

Posisi IAC terletak pada bagian throttle body atau katup gas.

Selain berhubungan dengan uap oli mesin, masalah juga dapat muncul karena pemakaian jenis bensin yang tidak tepat.

Mesin Ford Escape memang disarankan menggunakan oli sintetis yang encer, 10W40 sebagai anjuran bengkel resmi contohnya.

Namun, kondisi jalanan yang padat memaksa mesin bekerja pada putaran mesin yang rendah dan dapat mengakibatkan uap oli memenuhi katup IAC.

Begitu juga dengan pemakaian bensin beroktan rendah atau Premium.

"Sisa karbon pembakaran dapat masuk ke dalam IAC melalui saluran EGR yang terletak juga pada throttle," ujar Hartoyo salah satu mekanik bengkel resmi Ford dikutip dari Tabloid OTOMOTIF No. 17/XVII.

Jika katup dalam IAC belum bocor atau rusak, katup dapat dibersihkan dengan bensin atau cleaner.

Penggantian IAC baru relatif mahal, yaitu berkisar Rp 1 juta.

So, pembersihan IAC sebaiknya dilakukan perawatan setiap 10.000 Km atau saat servis berkala.

Baca Juga : Cara Merawat SUV Bekas, Ini Ciri-ciri Rem Yang Mulai Bermasalah