Teknologi mesin SOHC 8 katup yang terkesan sederhana ternyata menyimpan keunikan.
Proses pembakaran di tiap silinder diladeni 2 buah busi yang memercik secara sekuensial.
Percikan busi pertama dilanjutkan dengan busi kedua (diatur oleh komputer), sehingga nyala bus, lebih lama.
Efek drastis yang bisa langsung dirasakan tercermin dari laju mobil.
Saat injakan kaki kanan di pedal gas dikurangi, mobil masih meluncur mulus beberapa saat seakan putaran mesin tak berkurang.
Bisa begini akibat sisa campuran bensin-udara yang masih belum terbakar usai percikan busi pertama, terbakar tuntas saat percikan kedua.
Pembakaran berlangsung sempurna dan mampu menghasilkan emisi gas buang lebih bersih.
Meski istimewa, sebenarnya teknologi inl bukan temuan baru. Alfa Romeo telah jauh tebih dulu memakainya dengan julukan Twin Spark.
Bukan berarti mesin ini tak punya kelemahan. dibanding rival sedan 1.500 lainnya (baleno Next-G dan Toyota Vios), Honda New City punya tenaga mesin paling kecil (87 dk).
Soal yang satu ini tentu sangat relatif, toh sedan ini bukan buat balapan.
Kelemahan tadi terbayar dengan performa transmisi otomatisnya. Perpindahan gigi nyaris tak terasa berkat teknologi CVT (Continously Variable Transmission).
Pengoperasiannya bisa dilakukan melalui tombol di setlr sampai 7 tingkal percepatan. Rasionya cukup rapat, mirip transmisi manual dengan close ratio.
Menillk model dan spesifikasinya, Honda New City ini lebih cocok buat kalangan muda yang energik sekaligus ingin selalu tampil trendi.
Karakter mesinnya sangat pas buat dipakai sebagai mobil harian dalam kota yang macet.
Baca Juga: Segini Perbedaan Torsi Tenaga Honda City VTEC dan Honda City i-DSI