Kenali Dahulu Risikonya Sebelum Memodifikasi Mesin Mobil Sebelum Menyesal

Arseen - Minggu, 30 Juni 2019 | 18:55 WIB

Modifikasi mesin diesel untuk dapatkan performa maksimal (Arseen - )

Sedangkan di mesin dengan pasokan bahan bakar karburator, perlu dilakukan penyesuaian secara manual.

Bila diabaikan, maka campuran bensin akan terlalu banyak udara (lean).

Hasilnya, kadar HC (Hidro Carbon) akan meningkat akibat terlalu banyak oksigen yang tidak digunakan.

2. Ganti Kem Berdurasi Tinggi

Baca Juga: Jangan Tunggu Rusak, Segini Patokan Penggantian Engine Mounting di Mobil

Memperlama waktu bukaan katup di mesin memang dapat meningkatkan tenaga.

Sayangnya, waktu overlap atau terbukanya katup masuk dan buang secara bersamaan menjadi lebih lama pula.

Saat di putaran rendah, kondisi ini kurang menguntungkan.

Pasalnya, bensin yang masuk dapat langsung terbuang ke exhaust manifold.

Baca Juga: Fatal Akibatnya, Gara-gara Duit Rp 3 Ribu Pelek Motor Melayang

Nah, adanya bensin yang tidak terbakar membuat kadar emisi menjadi lebih tinggi.

3. Ganti Header Dan Pasang Knalpot Free Flow

Meningkatkan kemampuan mesin mengisap campuran bahan bakar ke ruang bakar, dapat diakali dengan mengadopsi saluran buang berhambatan rendah.

Sayangnya, efek negatif ini serupa dengan penggantian kem berdurasi besar.

Meski waktu overlap tidak bertambah lama, tapi lancarnya saluran buang membuat campuran bensin turut terbuang percuma.

Inilah yang membuat kadar emisi bisa menjadi tinggi.