Ini Akibat Jika Mobil LCGC Pakai Oli Mesin Kental, Muncul Masalah Ini

Dok Grid - Kamis, 15 Februari 2024 | 13:38 WIB

Ilustrasi ganti oli di bengkel resmi (Dok Grid - )

Otoseken.id - Dari pabriknya, mobil Low Cost Green Car (LCGC) menggunakan spesifikasi oli yang encer.

Tingkat viskositas SAE olinya harus rendah, contohnya seperti 0W-20 atau 5W-30.

Hingga sekarang, spek tersebut menjadi viskositas oli terendah untuk digunakan mobil LCGC.

Lalu apa penggunaan oli yang encer harus selalu diikuti?

Lalu bagaimana bila menggunakan oli dengan viskositas yang lebih kental dari ukuran standar?

Menurut Edi Guntoro selaku Service Advisor Tunas Daihatsu di bilangan Pondok Bambu, Jakarta Timur dirinya menyebutkan bahwa akan ada beberapa masalah bila menggunaan oli dengan viskositas yang lebih kental.

"Penggunaan viskositas yang lebih kental sebagai contoh standar viskositas oli bawaan mobil LCGC 0W-20 pakai 10W-40 atau bahkan 15W-40 akan menyebabkan mesin menjadi berat," ucap Edi Guntoro.

Berat disini bukan bobot mesinnya menjadi berat ya, tapi kinerja mesin menjadi lebih berat karena oli yang kental akan membebani gerakan mesin.

Kinerja pompa oli pun menjadi lebih berat mensirkulasikan oli mesin.

Oli dengan viskositas kental pun lebih lama untuk mencapai celah-celah mesin sempit.

Baca Juga: Tips Merawat Toyota Calya dan Sigra, Perhatikan Oli Mesin dan Kualitas BBM

Sebagaimana kita ketahui bahwa mesin pada mobil LCGC dibuat kompak dan ringkas.

Sehingga kompartemen setiap bagian mesin menjadi sangat rapat dan itu mengharuskan menggunakan oli dengan viskositas rendah.

Kode viskositas oli mesin mobil

Hal tersebut pun dibenarkan oleh Didi Ahadi Technical Service Toyota Astra Motor (TAM).

Didi menjelaskan bahwa pada mobil LCGC dituntut oleh pemerintah agar irit bahan bakar.

"Salah satu syarat menyandang mobil LCGC adalah dalam 1 liter bensin bisa menempuh jarak yang sudah ditentukan pemerintah. Untuk itu mesin mobil LCGC dibuat sedemikian rupa untuk mencapai standar tersebut, salah satunya penggunaan oli dengan viskositas rendah," sebut Didi.

Pastinya bisa bikin boros bahan bakar juga bila menggunakan oli dengan viskositas yang tinggi.

"Sebenarnya yang diperhatikan tidak hanya viskositasnya saja, kalau pakai oli lebih kental namun dengan grade oli yang kurang bagus pun akan membuat mesin bermasalah. Grade oli seperti standar API (American Petroleum Institute) dan bahan dasar oli tersebut, sudah fully synthetic atau mineral," tambahnya.

Jadi agar mesin jadi lebih awet gunakan selalu oli dengan spesifikasi viskositas dan grade oli bawaan pabrikan.

Baca Juga: Tips Beli Toyota Calya dan Daihatsu Sigra Bekas, Ciri-ciri Bekas Taksi