Otoseken.id - Secara umum, mesin diesel ada 2 jenis, yakni mesin diesel konvensional dan mesin diesel common-rail.
Kontrol pada mesin diesel konvensional berbeda dengan mesin diesel common-rail, mesin diesel konvensional masih mengandalkan gerakan kabel besi penghubung dari pedal gas, pengiriman bahan bakar mesin diesel konvensional masih secara mekanikal.
Nah mesin diesel modern seperti sekarang, mayoritas sudah menggunakan sistem commonrail, peralihan dari sistem indirect ke direct injection.
"Kalau common-rail, mulai dari injakan pedal gas, rpm mesin, panas mesin, dan sebagainya diatur oleh sensor, itu semua pakai ECM (Engine Control Module),"kata Iwan Abdurahman, Workshop Department Head Technical Service Division Toyota Astra Motor (TAM).
(Baca Juga: Ganti Commonrail Toyota Fortuner dan Innova? Segini Harga di Auto2000)
"ECM menentukan kapan dan berapa banyak solar yang harus di semprotkan ke dalam ruang bakar," lanjutnya.
Mesin diesel common-rail memerlukan pengabutan tekanan yang sangat tinggi, dan pengabutan yang sempurna, untuk itu memerlukan bahan bakar kualitas baik untuk mendapat kinerja mesin diesel yang maksimal.
Tekanan bahan bakar diesel common-rail berkisar 1.600-2.000 bar sedang diesel konvensional hanya mencapai 176-225 bar.
"mesin diesel common-rail membutuhkan bahan bakar berkualitas tinggi yang rendah kandungan sulfur," ucap Iwan Abdurahman.
(Baca Juga: Mesin Diesel Ngeberebet dan Loyo, Periksa Fuel Filter Diesel)
Kepala bengkel Auto2000 menyarankan untuk menggunakan bahan bakar dengan angka cetane number kurang lebih 55.
"Untuk diesel common-rail dianjurkan menggunakan Pertamina Dex atau setingkat dengan angka cetane kurang lebih 55, berbeda dengan mesin diesel konvensional cukup dengan angka cetane kurang lebih 44," terang Erwin Surianto, kepala bengkel Auto2000 Pasar Kemis Tangerang saat diwawancarai terpisah.
Penggunaan bahan bakar yang buruk dalam jangka waktu lama, akan merusak sistem common-rail di mobil diesel.
Besarnya tekanan yang disemprot injektor serta lubang pin yang kecil bila residu sudah menumpuk akibat pemakaian kualitas bahan bakar yang buruk, bisa berisiko injektor mampet, bahkan jebol dan merusak mesin diesel.