Otoseken.id - Mobil-mobil sekarang tentu sudah menggunakan power steering, fungsi Power steering untuk memudahkan pengemudi berbelok ke kanan dan ke kiri.
Umumnya power steering ada 3 jenis, yakni Power Steering Hidraulis, Elektrik, dan Hybrid (hidraulis dan elektrik).
Beda dengan Power steering jenis hidraulis, power steering jenis elektrik (Electric Power Steering) tidak memerlukan cairan atau oli pelumas, sebab electric power steering mengandalkan motor listrik dan ECU.
"Perbedaan Electric Power Steering (EPS) dengan hydraulic power steering adalah pada sistem steering assistnya, sistem EPS menggunakan motor listrik dengan arus listrik dari ECU berdasarkan inputan sinyal," terang Erwin Surianto, Kepala bengkel Auto2000 Pasar kemis Tangerang.
Baca Juga: Penyebab Electric Power Steering Mendadak Berat Saat Berkendara, Simak
Nah inputan sinyal-sinyal tadi dari berbagai sensor, diantaranya sensor kecepatan kendaraan, sensor torsi pada steering column dan sebagainya.
Sementara power steering jenis hidraulis yaitu dengan mengandalkan fluida.
"Pada power steering model Hydraulic steering, assist menggunakan fluida power
steering ATF yang ditekan oleh pompa power steering dan diteruskan ke power steering rack," lanjut Erwin.
Nah karena memiliki prinsip kerja yang berbeda, perawatannya pun berbeda pula. EPS tidak memerlukan cairan atau oli power steering.
Baca Juga: Penyebab Setir Honda CR-V Turbo Tahun 2017 Berat, Perhatikan Part Ini
Sistem electric power steering ini termasuk less maintenance atau minim perawatan, namun tetap ada perhatian khusus agar komponen ini tidak rusak.
"Sejauh ini tidak ada perawatan secara khusus pada sistem EPS, hanya saja sebagaimana komponen kelistrikan secara umum, harus dihindarkan dari berbagai cairan seperti air," katanya.
Karena air musuh utama dari komponen-komponen Electric Power Steering (EPS), jadi sebisa mungkin hindari genangan banjir yang cukup tinggi, karena ini dapat merusak komponen motor listrik dan kelistrikan dari EPS.
"Kemudian apabila kita memarkirkan kendaraan kita, sebaiknya posisi setir diluruskan atau setir jangan posisi belok, sehingga hal ini dapat meminimalisir kinerja beban EPS." tutup Erwin Surianto, kepala bengkel Auto2000 Pasar kemis, Tangerang.
Baca Juga: Ciri-ciri Selang Power Steering Hidraulis Mobil Sudah Bocor, Simak