Otoseken.id - Skir klep jadi salah satu cara ampuh mencegah kebocoran saat proses kompresi.
Namun, selain skir klep ada komponen yang harus di setel ulang untuk penyesuaian.
Secara umum, mesin mobil modern sudah mengadopsi OHC atau Overhead Camshaft.
Jadi noken as langsung menekan batang klep untuk mendukung proses masuk dan keluarnya gas bakar.
Baca Juga: Toyota Calya dan Sigra Terasa Lebih Boros BBM, Ini 3 Biang Keladinya
"Jadi noken as menekan shim tappet yang berbentuk seperti topi. Dan ukuran shim tappet ini bermacam-macam yang berfungsi untuk mendapatkan celah klep sesuai standar," ucap Harry Kepala Mekanik Auto Clinic yang beralamat di Harapan Indah, Bekasi.
Dengan melakukan skir klep maka posisi klep akan lebih naik ke atas atau klep lebih masuk ke dalam dudukannya.
Ini yang akan menjadi masalah bila masih menggunakan shim tappet bawaan mobil.
"Angka shim tappet ini harus diatur ulang agar mendapatkan celah klep kembali sesuai standar," tambah Harry.
Baca Juga: Awas! Bubut Cakram Rem Mobil Ketipisan, Segini Ukuran Yang Pas
Bila tidak dilakukan penyesuaian di shim tappet maka celah klep akan menjadi sangat sempit.
"Betul, shim tappet harus dilakukan penyesuaian agar mendapatkan celah klep kembali standar. Karena setelah skir klep maka posisi klep akan lebih ke atas," sebut Didi Ahadi, Technical Service Toyota Astra Motor (TAM).
Celah klep yang tidak standar atau cenderung lebih rapat akan menyebabkan beberapa masalah seperti mesin cepat panas atau tarikan mobil menjadi lebih loyo.
Ini dikarenakan saat panas klep tidak tertutup sempurna sehingga masih ada kebocoran.
Jangan lupa lakukan penyesuaian ya.