7 Hal Sepele Yang Bisa Bikin Mesin Mobil Bekas Overheat

Arseen - Rabu, 9 Oktober 2019 | 17:45 WIB

Ilustrasi kipas radiator (Arseen - )

Istimewa
Ilustrasi mesin mobil mengalami overheat

(Baca Juga: Enggak Cuma untuk Pendinginan, Ini Fungsi Lain dari Air Radiator)

Jika menggunakan coolant yang baik, biasanya interval penggantiannya sekitar enam bulan sampai setahun sekali.

Periksa juga tutup radiator, kangan-jangan tutupnya lepas atau sudah rusak.

Tak ketinggalan, periksa juga selang radiator yang menyalurkan air panas ke radiator dan air dingin.

"Cek juga apakah waterpump-nya mampat. Bisa jadi karena usia pakainya sudah lama, sehingga tidak maksimal lagi fungsinya," lanjut Anwar yang sudah bertahun-tahun menyervis atau mereparasi radiator.

Kipas radiator rusak bisa juga menyebabkan overheating, apalagi letak kipas itu agak sulit terlihat.

Mengisi Air Radiator

(Baca Juga: Mesin Overheat Akibat Kurang Air Radiator, Enggak Bisa Asal Tambah Air)

Kipas ini berfungsi membantu aliran udara dari depan radiator untuk melepas hawa panas.

Selain itu, termostat yang berfungsi mengatur sirkulasi air, bisa saja macet.

"Mungkin karena tidak pakai coolant, karena coolant juga berfungsi melumasi," terang Anwar.

Jika biang kerok tersebut sudah diantisipasi, Anda tak perlu lagi takut akan mesin yang tiba-tiba overheat saat sedang berkendara.