Ini Aditiv Yang Haram Bagi Mesin Diesel

ARSN - Minggu, 27 Oktober 2019 | 07:15 WIB

Untuk membersihkan injektor hingga O2 sensor dan catalytic converter, gunakan 44K Fuel System Cleane (ARSN - )

GridOto.com - Penggunaan bahan bakar yang sesuai dengan mesin merupakan suatu keharusan, enggak terkecuali untuk mesin diesel.

Untuk mendapatkan bahan bakar diesel dengan kualitas yang lebih baik sering kali pemilik mobil menambahkan aditif ke dalam tangki bahan bakar.

Aditif bahan bakar diesel sebenarnya tidak aman lho untuk injektor bahan bakar.

Ini karena aditif bahan bakar diesel merupakan senyawa kimia yang bisa saja merusak komponen di dalam injektor diesel.

"Penambahan aditif yang dituangkan dan di campurkan ke bahan bakar bisa bermasalah karena kandungan kimia aditif belum tentu cocok dengan mesin terutama injektor," sebut Loviess, pemilik Dutama Diesel, bengkel spesialis perbaikan injektor diesel.

ryan/gridoto.com
Ilustrasi aditif bahan bakar diesel

(Baca Juga: Mesin Toyota Kijang Innova Diesel Pincang, Ternyata Sebabnya dari Sini)

Loviess melanjutkan, kandungan kimia aditif bahan bakar diesel bisa membuat komponen di dalam injektor menjadi cepat terkikis.

"Penambahan aditif yang dituangkan dan di campurkan ke bahan bakar diesel bisa bermasalah karena kandungan kimia aditif belum tentu cocok dengan mesin terutama injektor," ungkap Loviess.

"Bagian valve pada injektor bisa saja erosi atau terkikis, ini akibat kandungan aditif yang terlalu keras," tambah pemilik bengkel yang bermarkas di Jl. Sultan Agung KM.28 No.56, Medan Satria, Bekasi.

Valve injektor diesel berbentuk bulat kecil berbahan baja.

Dan penggunaan aditif yang memiliki bahan kimia keras yang bisa saja mengikis permukaan valve injektor.

ryan/gridoto.com
lubang nozzle injektor diesel sangat kecil

(Baca Juga: Penyebab Harga Seken Toyota Kijang Innova Diesel Masih Mahal di Bekasi)

Jadi penggunaan aditif bahan bakar sebaiknya jangan terlalu sering yang berakibat merusak injektor diesel.

Injektor diesel yang rusak, debit bahan bakar yang disemprotkan tidak akan seusai dengan permintaan mesin.

"Bila sudah begini, indikasi awal mesin menjadi pincang dan pasti tenaga mesin jauh berkurang," tutup Loviess.