Ini Keunggulan dan Kelemahan Sasis Jenis Monokok vs Ladder Frame

Abdul Aziz Masindo - Senin, 18 November 2019 | 13:43 WIB

Ilustrasi Sasis Monokok (Abdul Aziz Masindo - )

Sebenarnya sasis one-piece ini terbentuk dari beberapa bagian yang disatukan. Dek kabin merupakan bagian terbesar yang disatukan dengan bagian lain lewat stamping machine (mesin pres besar).

Baru kemudian di-tambahkan titik-titik pengelasan atau engsel dengan panel bodi lain seperti pintu, kap mesin, sampai pintu bagasi.

Di masa kini, 99% kendaraan produk massal sudah menggunakan sasis monokok baja, karena biaya produksi murah dan bisa dipadukan dengan perakitan menggunakan sistem robot.

Sasis jenis ini memiliki keuntungan pada efisiensi ruang Perlindungan kabin saat kecelakaan dan biaya produksi relatif murah untuk.

Sedangkan kelemahan sasis monokok yaitu bobot cukup berat.

Sasis Ladder Frame Nissan Navara

(Baca Juga: Bengkel Spesialis Kaki-kaki, Jepang, Eropa, Amerika Garansi 1 Tahun)

Ladder Frame

Ladder frame nama lainnya yaitu konstruksi body-on-frame, tapi sering juga disebut sasis tangga.

Seperti namanya, konstruksi sasis ini berbentuk seperti tangga yang terdiri dari dua batang utama melintang yang dihubungkan dengan beberapa batang penguat.

Batang longitudinal menjadi penyangga utama. Bagian ini yang menopang bobot angkut juga energi longitudinal saat akselerasi maupun deselerasi.

Sementara batang penyangga lateral, memberikan ketahanan terhadap gaya lateral dan rigiditas. Teknologi ini mulai ditinggalkan mobil penumpang kecil sejak 1960, kecenderungannya beralih ke sasis monokok.

Sasis ladder frame memeiliki keuntungan pada biaya produksi murah, andal mengangkut beban berat, dan fleksibel untuk medan off-road.

Sedangkan sasis jenis ini juga ada kelemahannya, seperti rigiditas torsi lebih rendah dari sasis monokok, terutama saat mengangkut beban vertikal atau benturan, dan menyita kelapangan kabin, serta kabin jadi lebih tinggi.