Kepincut Mobil Bekas Asal Eropa? Waspadai Masalah Berikut Ini

ARSN - Minggu, 22 Desember 2019 | 09:20 WIB

Ilustrasi dealer mobil bekas (ARSN - )

Hal itu disebabkan banyaknya fitur disematkan di sekujur mobil demi kenyamanan serta keamanan mengemudi.

Namun memang, rumitnya sistem membuat jumlah kabel serta sensor meningkat, sehingga menambah kemungkinan kerusakan.

Semua kelistrikan mobil Eropa modern terhubung dengan sensor

Baca Juga: Bikin Liar Tarikan Yamaha Lexi Bekas, Modalnya Cuma 2 Part Ini

Hal paling sering terjadi sebenarnya sepele, misalnya soket kendur atau kotor.

Bila tidak segera ditangani bisa berakibat buruk pada komponen lainnya.

Hanya ada satu cara untuk mengetahui letak malfungsi, yakni melakukan pemindaian dengan alat khusus.

Nah, alat pemindai yang diperlukan untuk mendeteksi malfungsi kelistrikan ini hanya dimiliki oleh bengkel resmi atau spesialis.

Lebih lanjut lagi, ada beberapa komponen yang kelihatannya tidak dirancang untuk iklim tropis seperti Indonesia.

Iman/GridOto
Modifikasi BMW 323i E36 1997, Anti Aksesori Custom

Baca Juga: Agar Aki Motor Bekas Tak Cepat Soak Saat Jarang Digunakan, Begini Triknya

Kerusakan kelistrikan di mobil bekas asal Eropa juga bisa terjadi karena hal sederhana seperti mencuci mobil.

Tidak seperti mobil Jepang yang relatif “water proof”, ada beberapa bagian mesin mobil bekas asal Eropa yang mesti dilindungi saat mencuci mesin.

Hal lain yang bisa menimbulkan problem di kelistrikan mobil bekas asal Eropa adalah modifikasi yang terkait sistem kelistrikan. Misalnya menambah alarm atau mengganti sistem audio.

Kalau menghubungkan kabelnya benar, tidak ada masalah, tapi jika asal­-asalan maka modifikasi ini bisa mengacaukan sistem kelistrikan di mobil.

Penggantian lampu saja, jika asal-asalan bisa menyebabkan sensor salah mendeteksi.