Otoseken.id - Sebagian besar wilayah DKI Jakarta dan sekitarnya diterjang banjir di awal tahun 2020.
Bagi pemilik mobil tidak disarankan untuk nekat melewati banjir, terutama bila ketinggian genangan air cukup tinggi di atas 30 cm.
Komponen setang piston mesin mobil berpotensi mengalami bengkok atau patah bila nekat melewati banjir.
"Potensi kerusakan setang piston akan semakin besar bila menerobos banjir dengan kecepatan yang cukup tinggi," tegas Wahidin Jaelani, Service Manager Astrido Daihatsu Daan Mogot.
Dalam kecepatan tinggi, efek ombak yang dihasilkan akan semakin besar dan meningkatkan kemungkinan air masuk ke dalam mesin mobil melalui air intake.
Baca Juga: Mobil Matik Terabas Banjir, Apakah Oli Transmisi Harus Ganti?
Air yang masuk ke dalam air intake akan ikut terkompresi dalam proses pembakaran di ruang bakar mesin.
"Ketika air masuk ke dalam ruang bakar, akan terjadi gejala water hammer sehingga mesin mobil menjadi macet atau jamming," jelas Wahidin.
Massa air yang lebih besar menghasilkan tekanan yang lebih besar seperti ledakan yang menonjok piston keluar dari poros proses pembakaran.
Kecepatan mesin yang tinggi menghasilkan putaran mesin yang tinggi juga dengan gerakkan setang piston yang cepat.
"Gejala water hammer memaksa gerak setang piston berlawanan atau keluar dari poros putar crankshaft sehingga menjadi bengkok bahkan patah," sebut Wahidin.