(Baca Juga: Suzuki Grand Vitara Generasi Ketiga, Suspensi Belakang Pakai Independen dan Mesin Lebih Bertenaga)
Yang 1.300 cc bertenaga 73 dk/6.000 rpm sementara yang 1.600 cc bertenaga 95 dk/6.000 rpm.
Esteem versi Marissa Haque tersebut hanya beredar di tahun 1992 dan 1993.
Di situs jual-beli mobil online, Esteem dibanderol di kisaran Rp 20-35 juta.
Suzuki Grand Vitara Generasi Ketiga, Suspensi Belakang Pakai Independen dan Mesin Lebih Bertenaga
Otoseken.id - Saat diluncurkan di GIIAS tahun 2015 lalu, Perubahan besar terjadi di Suzuki Grand Vitara generasi ketiga dengan mengadopsi suspensi belakang independen.
Namun untuk mempertahankan karakter di segmen Sport Utility Vehicle (SUV), Grand Vitara berkode bodi JB420 ini tetap mempertahankan penggerak roda belakang atau Rear Wheel Drive (RWD).
Suspensi belakang independen menyajikai kestabilan saat menikung cepat dengan kecepatan di atas 130 km/jam, begitu juga saat digeber di jalan lurus.
Namun itu hanya berlaku ketika ada penumpang dan pengemudi di bangku depan saja. Begitu sarat muatan atau 5 orang dewasaa plus barang bawaan, suspensi malah terasa turlalu empuk, sehingga ada gejala sedikit limbung kala menikung.
(Baca Juga: Suzuki Grand Vitara, Cermati Masalah Dan Cara Bikin Segar Kembali)
Suzuki Grand Vitara hadir sebagai 'SUV sejati' dengan penggerak roda belakang. Di mana ada keseimbangan distribusi bobot, antara berat mesin di depan dengan bobot gardan dan as kopel di belakang.
Begitu pula distribusi pemanfaatan kaki-kaki, kondisi roda depan yang bekerja keras sebagai tunpuan saat membelok sekaligus menerima beban penggerak mobil tidak akan terjadi.
Komponen kaki-kaki penggerak roda belakang relatif lebih awet, meski konsekuensinya ruang di kolong dan bobot mobil bertambah