6 Kesalahan Ini Bikin Transmisi Matik Cepat Rusak, Banyak yang Belum Tahu

Abdul Aziz Masindo - Rabu, 19 Februari 2020 | 09:01 WIB

Ilustrasi pengoperasian tuas transmisi matik (Abdul Aziz Masindo - )

Sama halnya seperti oli mesin, transmisi juga butuh oli untuk melumasi komponen transmisi, selain untuk pelumas, oli transmisi juga berfungsi sebagai pendingin dan pembersih sistem transmisi.

Apalagi sistem transmisi matik sangat mengandalkan tekanan fluida yang dinamakan hydraulic control unit.

(Baca Juga: 5 Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Beli Mobil Transmisi Matik CVT)

Nah kopling pada transmisi matik mengandalkan tekanan yang dihasilkan dari pompa oli. Jika telat atau malas mengganti oli transmisi, sistem transmisi akan terganggu.

Sebelum mengganti oli transmisi pastikan juga spesifikasinya, jika menggunakan transmisi matik CVT, pakai oli transmisi khusus CVT.

3. Tidak tepat menggunakan gigi rendah atau low (L)

Transmisi matik juga memiliki gigi atau rasio rendah, biasanya gigi rendah atau low (L) ini digunakan di tanjakan dan atau mendahului kendaraan lain (overtaking) supaya mendapatkan RPM yang tinggi.

Menggunakan gigi rendah atau low (L) yang tidak tepat seperti di jalan yang lurus atau di turunan, menyebabkan sistem transmisi stres dan panas.

(Baca Juga: Bingung Pilih Mobil Transmisi CVT Atau AT? Ini Perbedaan Teknisnya)

4. Menggunakan Tiptronic secara agresif