Cara Baca Busi Panas Dan Dingin, Dibedakan Lewat Kode, Banyak Yang Kurang Paham

ARSN,Uje - Senin, 24 Februari 2020 | 11:01 WIB

Ilustrasi busi (ARSN,Uje - )

Otoseken.id - Pemilik motor seken alias bekas harus tahu apa yang dimaksud busi panas dan busi dingin.

Tujuannya tentu agar tahu busi mana yang cocok untuk mesin motor.

Namun ada cara membaca kode apakah busi tersebut tergolong tipe panas atau dingin.

Tentunya dilihat dari angka yang tertera di bagian busi.

Baca Juga: Motor Bekas Pakai Busi Iridium? Ini Khasiat Utamanya, Lebih Bertenaga

Seperti contohnya busi Brisk seperti di gambar yang tertera.

Tertulis di busi Brisk tipe X-Line tersebut adalah AOR10-X9.

"Nah kode 10 yang tertera maka busi Brisk tersebut tergolong busi dingin," bilang Joanito Kurniawan dari Brisk Indonesia.

"Karena kalau di busi Brisk semakin kecil angka maka busi tersebut semakin dingin," lanjutnya.

 

Angka di busi Brisk sendiri dimulai dari angka 8 sampai 14.

"Kalau makin besar maka busi tersebut maka makin panas," tambahnya lagi.

Kode angka tersebut memang berbeda dari busi merek lain, kalau di merek lain seperti NGK dan Denso semakin besar angka bisa berarti semakin dingin.

Untuk busi dingin sendiri umumnya sering digunakan di mesin yang berperforma tinggi dengan suhu mesin tinggi.

Sedangkan busi panas sering digunakan di motor harian agar mesin gampang dinyalakan atau digunakan saat suhu mesin belum terlalu tinggi.

Salah Pilih Busi di Motor Bekas? Dampak Buruknya Bikin Ngeri

 

Otoseken.id - Di Motor bekas, busi jadi komponen vital untuk menyalakan mesin.

Jadi, penting banget pilih busi yang tepat.

Pasalnya, busi yang tidak tepat akan mengakibatkan penurunan kinerja mesin.

Tiap pabrikan sepeda motor mempunyai standar busi yang disarankan.

Baca Juga: 4 Trik Mudah Membedakan Busi Mobil Asli Atau Palsu di Toko Online

Sehingga kalau ingin mengganti busi dengan merek lain, pastikan panjang ulirnya sama karena kalau tidak akan mengganggu pengapian.

AW Wicaksana, Marketing dan Managemen Merek PT NGK Busi Indonesia, mengatakan, jangan terkecoh busi dengan lebar ulir yang serupa, karena belum tentu memiliki fitur dan spesifikasi yang sama.

M+
Ilustrasi busi motor

"Serupa tapi tak sama. Kalau ujung busi terlalu pendek akan terjadi penumpukan karbon. Sedangkan kalau terlalu panjang busi overheat dan bisa terbentur piston," kata Wicaksana dalam keterangan terulis, Jumat (4/10/2019).

Wicaksana mengatakan, cara mudah yaitu dengan melihat kode busi dan menggantinya dengan yang sama.

Baca Juga: Pakai Busi Balap Buat Harian di Motor Bekas ? Umurnya Cuma Segini

Karena jika salah kode dapat memperburuk kinerja mesin bahkan mengakibatkan banyak masalah.

"Kesalahan pasang kode busi dapat mengakibatkan carbon fouling, overheat, piston mentok, elektroda meleleh, ECU bermasalah, dan knocking (menggelitik)," katanya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Risiko Salah Pilih Busi Buat Motor"