Tegangan Aki Mobil Bekas di Bawah Anjuran? Ini Imbasnya, Banyak Yang Gak Tahu

ARSN,Radityo Herdianto - Rabu, 4 Maret 2020 | 11:24 WIB

Ilustrasi aki mobil (ARSN,Radityo Herdianto - )

Otoseken.idAgar kinerja perangkat elektrikal di mobil bekas normal, perhatikan kondisi tegangan aki.

Dalam kondisi normal, aki mobil memiliki tegangan sebesar 12,5 volt dan meningkat menjadi 14 volt dalam posisi pengisian aki saat mesin bekerja.

Apa dampaknya bila aki mobil memiliki tegangan di bawah angka normal yang dibiarkan?

"Saat starter mobil sedikit lebih lama karena motor listrik kurang mendapat pasokan tegangan listrik yang cukup," buka Fandy, pemilik bengkel spesialis Cakra Motor 11 Blok M.

Baca Juga: Tips Bikin Awet Aki Mobil Bekas, Lakukan 7 Hal Ini, Umur Aki Bisa Panjang

Dalam kondisi tertentu, lemahnya tegangan aki malah membuat motor starter tidak bekerja sama sekali yang menjadi penyebab mobil mogok karena aki tekor atau aki drop.

"Aki mobil yang voltasenya di bawah terus juga bisa menyebabkan perangkat elektrikal mobil tidak bekerja sebagaimana mestinya," ungkap Fandy.

Menurut Fandy, setiap perangkat elektrikal mobil memiliki minimal input tegangan listrik agar bisa bekerja dengan stabil.

Seperti head unit mobil bisa ter-reset karena lemahnya tegangan listrik ke komponen board dan menghilangkan memori di dalamnya.

Baca Juga: Trik Jumper Aki Mobil Bekas Yang Baik dan Benar, Caranya Banyak Yang Salah

"Kondisi terparah ECU mobil bisa mengalami kerusakan karena kurangnya arus listrik ke IC dan output listrik ke perangkat lainnya lemah," jelas Fandy.

Jadi, jangan biarkan kondisi tegangan aki mobil di bawah normal jika tidak ingin terjadi hal yang buruk pada elektrikal mobil.

Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini

Radityo Herdianto
Aki Mobil NS 40 L

Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.

Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.

Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).

Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?

(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)

Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?

Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.

"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.

Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.

(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)

Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.

Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.

Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.

Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.

(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)

Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.

"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.

Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.

"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.