Timor Masih Berdenyut, Puluhan Kota Hidupkan Mobil Nasional Ini

Iday - Selasa, 10 Maret 2020 | 09:06 WIB

Ilustrasi. Mobil Timor Community (Iday - )

Bayu mengungkapkan, rata-rata pemilik merawat mobilnya ke bengkel yang memang spesialis Korea.

"Karena kalo menurut pengalaman, bengkel umum kita masih kurang pas, ada yang memang dirawat sendiri karena yang punya faham perbengkelan," terangnya.

Bengkel rujukan spesialis mobil Korea biasanya ada di tiap-tiap kota.

"Contoh di kota Malang ada 3 bengkel yang saya tau handle Korea, kalo spare part masih tergolong banyak untuk yang fast moving"

IG @bayu-f_parikesit
Timor station wagion dengan livery Jamnas Mobil Timor Community

"Tapi memang susah cari part yang berhubungan dengan elektrikal seperti sensor-sensor yang ori (utk mobil DOHC)"

"Tapi akhir-akhir ini banyak juga produk lokal yang bisa dipakai. Contoh MAP sensor part orinya merk GM, kan udah sulit, kemarin saya dapat MAP sensor produk lokal. Ya dipakai ok ok aja," lanjutnya.

Sebagian nasib mobil Timor sudah tak bisa dilanjutkan lagi lantaran banyak mati surat-suratnya.

"Kalo dijual dan dihidupkan surat-suratnya, yang terjadi malah lebih mahal biaya surat-suratnya  ketimbang mobilnya"

"Jadi mobil dikapak dipretelin dan dijual part- nya jadi kecil-kecil," pungkasnya. 

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Cuma sempat diproduksi sedikit. Yang punya benar-benar menggenggam edisi terbatas, kayak Om @bayu_f_parikesit #timor #s515i #stationwagon #sedan #mobilnasional

A post shared by otoseken (@otosekenid) on