Otoseken.id - Di seluruh jenis mobil aki merupakan komponen penting bagi seluruh jenis mobil.
Baik mobilyang bermesin bensin ataupun diesel.
Pada mesin bensin dan diesel, aki sama-sama berfungsi sebagai sumber energi bagi komponen kelistrikan mesin.
Tapi tahukah Anda terdapat perbedaan antara aki pada mesin bensin dan mesin diesel?
Baca Juga: Aki Mobil Ngedrop Tak Hanya Bikin Kesel, Bisa Rugi Jutaan Akibat ECM Rusak
“Biasa kapasitasnya beda, yang diesel itu biasa kapasitasnya lebih tinggi,” jawab Sahrudin, Quality Assurance PT Astra Otoparts, ketika ditemui di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara (9/3).
Hal tersebut dikarenakan kebutuhan ampere ketika menstarter mesin mesin diesel lebih besar ketimbang mesin bensin.
Lalu, apakah kita dapat menggunakan aki mobil bensin pada mobil diesel atau sebaliknya?
“Aki yang dipakai untuk bensin dipakai buat diesel ya tidak mampu,” terangnya.
Baca Juga: Tegangan Aki Mobil Bekas di Bawah Normal, Hal Ini Penyebabnya
Namun, untuk hal sebaliknya, Sahrudin mengatakan masih dimungkinkan.
“Tapi kapasitas itu tidak boleh terlalu besar, paling tinggi dinaikkan sekitar 30 sampai 40%,” sambungnya.
Menurutnya, hal yang justru paling tepat adalah selalu mengikut standar yang sudah ditetapkan oleh pabrikan mobil.
Hal itu dimaksudkan untuk menghindari kerusakan komponen akibat spesifikasi yang tidak sesuai.
Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini
Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.
Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.
Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).
Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?
(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)
Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?
Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.
"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.
Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.
(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)
Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.
Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.
Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.
Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.
(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)
Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.
"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.
Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.
"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.