Otoseken.id - Di mobil bekas, biasanya memiliki eksterior yang didominasi dengan panel plastik hitam.
Seperti bagian bawah bemper, over fender, kaca spion dan lain-lain.
Namun, panel plastik hitam ini biasanya mempunyai "penyakit kambuhan", yaitu warna yang memudar atau memutih.
"Plastik hitam pada eksterior biasanya sering berubah warnanya menjadi 'bule' atau keputihan," buka Adetio Nasution, Professional Trainer dari Meguiar's Indonesia.
Baca Juga: Lelang Mobil Bekas JBA Indonesia, Setiap Hari Selasa, DP Cuma Rp 5 Juta
Oleh karena itu, saat mencuci mobil, jangan lupa beri perhatian khusus pada panel yang satu ini.
"Untuk membersihkan panel hitam gunakan cairan All Purpose Cleaner," jelas Tio.
Tuang cairan All Purpose Cleaner ke sikat gigi di rumah.
Kemudian sikat secara perlahan dan menyeluruh sampai noda pada panel hitam menghilang.
Baca Juga: Mobil Bekas Pakai Busi Aftermarket, 4 hal Ini perlu diperhatikan
Nah, setelah bersih, aplikasikan juga cairan Paint Protection.
Tuang cairan Paint Protection ke lap microfiber dan usapkan secara merata pada panel hitam.
Cairan Paint Protection ini fungsinya sama seperti wax untuk bodi mobil, berguna untuk melindungi bagian panel hitam dari kotoran serta noda aspal yang menempel.
"Noda putih pada panel hitam sifatnya kambuhan, sehingga pembersihan memang tidak permanen, harus dilakukan secara berulang," tutup Tio.
Harga cairan All Purpose Cleaner ini sekitar Rp 120.000-170.000.
Mobil Bekas Pakai Busi Aftermarket, 4 hal Ini perlu diperhatikan
Otoseken.id - Pada dasarnya, dalam memilih busi aftermarket ada 4 hal yang perlu diperhatikan.
Yakni diameter ulir, kedalaman ulir, ukuran busi, dan tingkat panas busi.
Tiga acuan pertama perlu diperhatikan lebih karena dimensi dari busi.
Namun, untuk memilih tingkat panas busi, Anda perlu mengetahui ukuran standarnya lalu dikonversikan ke satuan busi yang akan dibeli.
Kecuali bila mesin telah dimodifikasi dengan meningkatkan perbandingan kompresinya.
Baca Juga: Banyak Yang Belum Tahu, Begini Ciri-ciri Busi Mobil Yang Gapnya Kerapatan
Hingga saat ini ada tiga material yang umum digunakan oleh produsen busi: tembaga (copper), platina (platinum), dan iridium.
Selain itu, teknologi direct coil memerlukan busi yang memiliki nilai hambat yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.
Berbeda atau tanpa nilai hambatan akan membuat kerusakan komponen lain seperti koil, takometer, hingga komputer ECU.
Bahkan be berapa mobil memerlukan busi orisinal agar masalah-masalah tersebut tidak muncul.