Otoseken.id - Kebanyakan, pemilik mobil baru memberikan pelumas saat engsel pintu yang mulai berderit saat dibuka.
Kejadian ini tidak hanya terjadi pada mobil tua, model berusia muda pun bisa mengalaminya.
Salah satu penyebabnya adalah adanya kotoran, karat atau kesalahan penggunaan bahan kimia.
Pemilik mobil sering menggunakan cairan penetran atau rust remover.
Baca Juga: Akibat Wabah Covid-19, Pasar Mobil Bekas Ikut Kena Dampaknya
Padahal karena daya bersihnya, cairan ini justru bisa menghilangkan pelumas yang telah diberikan pabrik.
Ini yang membuat engsel pintu pada banyak mobil muda berbunyi.
Menggunakan gemuk atau grease oles cukup tepat.
Namun, aplikasinya agak sulit, selain mengotori tangan, celah-celah sempit juga sulit terjangkau.
Baca Juga: Oli Mesin Mobil Bekas Hitam? Gak Usah Panik, Gak Selamanya Jelek
Nah, cara termudah adalah menggunakan gemuk cair.
Di pasaran tersedia dalam kemasan aerosol sehingga aplikasinya sangat mudah dan tidak mengotori tangan serta mampu menembus celah sempit.
Dengan gemuk cair ini selain engsel pintu, Anda juga bisa melumasi kunci pintu, baik rumah kunci pada pintu maupun pengait yang menempel di bodi.
Selain itu juga mekanisme pengunci pada tutup bagasi dan kap mesin.
Baca Juga: Berantas Virus Covid-19 di Kabin Mobil Bekas, Bengkel Nawilis Kasih Solusi Ampuh
Bahkan bisa juga digunakan untuk merawat mobil yang menggunakan per daun.
Derit yang kerap muncul akibat karat tentu mengganggu.
Karat bisa dihilangkan dengan menggunakan penetran lalu lanjutkan dengan penyemprotan gemuk cair.
Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini
Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.
Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.
Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).
Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?
(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)
Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?
Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.
"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.
Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.
(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)
Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.
Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.
Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.
Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.
(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)
Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.
"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.
Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.
"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.