Otoseken.id - Akibat virus corona, banyak orang bekerja dari rumah atau Work From Home (WFH).
Dengan bekerja dari rumah maka membuat mobil menjadi jarang digunakan kemungkinan bisa 3 minggu bahkan lebih.
Hal ini akan kondisi seperti AC mobil membutuhkan perhatian khusus.
Dengan memperhatikan sistem AC mobil maka akan membuat komponen menjadi tidak mudah rusak dan AC cepat dingin.
Baca Juga: Tips Beli Mobil Bekas, Ini Ciri-ciri Sokbreker Rusak dan Minta Ganti
Seperti yang diungkapkan oleh Nana pemilik bengkel spesialis AC Milan di Jl. Kartini, Bekasi yang menyebutkan ada baiknya mobil dihidupkan rutin beberapa hari sekali dan hidupkan AC mobil.
"Kalau mobil lama enggak digunakan, ada baiknya hidupkan mobil secara berkala 3-4 hari sekali dengan kondisi AC mobil hidup," buka Nana sambil tersenyum.
"Karena refrigerant baru bisa bersirkulasi ketika mesin hidup dan kompresor berputar," tambahnya.
Untuk perlakuan menyalakan AC mobil ketika lama tidak dihidupkan bisa dengan langsung menghidupkan blower AC mobil pada setelan tertinggi.
Baca Juga: Panduan Setel Klep Mesin Mobil Bekas, Ini Waktu Yang Paling Pas
"Hidupkan blower AC langsung posisi 3 atau paling tinggi, setelah itu buka kaca mobil," sebutnya.
Ini akan membuat adanya sirkulasi udara karena kaca mobil yang dibuka.
(Baca Juga: Kisi-Kisi Kondensor AC Mobil Tertutup Kotoran, Ternyata Bikin Bahaya)
Selain itu juga bisa juga lakukan pengecekan pada filter kabin.
"Kondisi filter kabin yang sudah kotor lakukan penggantian segera, kalau masih bagus masih bisa digunakan," beber Nana.
Kalau filter kabin yang terlalu kotor dan tidak diganti bisa membuat kondisi kabin mobil bau apek karena udara yang terlalu kotor.
Tips Beli Mobil Bekas, Ini Ciri-ciri Sokbreker Rusak dan Minta Ganti
Otoseken.id - Saat membeli mobi bekas, bagian kaki-kaki menjadi perhatian, apalagi saat membeli mobil jenis MPV, bagian kaki-kaki rentan ada masalah.
Hal ini karena pemilik sebelumnya sering membawa beban berlebih dan sering melewati jalan rusak yang mengakibatkan komponen kaki-kaki rusak, selain itu umur mobil yang sudah tua juga memengaruhi kondisi kaki-kaki.
Salah satu komponen kaki-kaki yaitu sokbreker, sokbreker memiliki fungsi sebagai meredam guncangan ketika mobil melewati jalan yang bergelombang atau tidak rata.
Otoseken akan berikan beberapa ciri-ciri kerusakan pada sokbreker mobil yang bisa Anda deteksi sendiri sebelum membeli mobil bekas.
(Baca Juga: Penyakit Honda Jazz, CR-V, Civic Bekas, Mesin Getar Hingga Sokbreker Keras, Ini Masalahnya)
Cara Pertama lihat dari keausan tapak ban, keausan tapak ban yang tidak merata diakibatkan dari sokbreker yang sudah mengalami kerusakan.
"Kerusakan sokbreker bisa diliat dari keausan ban yang enggak rata, makan ban bagian luar, kalau ada tanda begitu sudah pasti itu rusak sok brekernya," kata Ujang dari bengkel spesialis sokbreker Fajar Auto, Pasar Mobil Kemayoran.
Ujang menambahkan, bunyi-bunyi di kaki-kaki mobil juga bisa menjadi indikasi kerusakan sokbreker mobil
"Di bagian kaki-kaki ada bunyi-bunyi, ada juga suara jedug kaya mentok, itu sebaiknya sokbreker diganti sebelum merusak komponen lain," lanjut Ujang.
(Baca Juga: Sokbreker KYB Ultra, Bantingan Toyota Avanza Makin Nyaman, Harganya Segini)
Selain dari keasuan ban yang tidak merata, kerusakan sokbreker juga bisa dilihat secara fisik, jika ada cairan yang keluar pada tabung sokbreker, maka sokbreker tersebut mengalami kebocoran.
Cairan yang berada di dalam tabung sokbreker yang habis akan berdampak pada kinerja piston di sokbreker tidak maksimal, peredamanan guncangan juga tidak sempurna.
Kalau sudah bocor, sokbreker tidak bisa diperbaiki dan harus ganti.
"Kalau kinerja piston sokbreker tidak maksimal, akibatnya saat di jalan rusak, sokbreker kurang meredam guncangan," Kata Rio, Mekanik Liza Motor di Pasar Mobil Kemayoran, Jakarta Pusat.