Otoseken.id - Saat pandemi virus Corona, banyak orang melakukan Work From Home (WFH).
Mobil bekas kesayangan lebih sering ditinggal diam terparkir di garasi rumah.
Karena kondisi mesin lebih sering mati, sehingga kondisi oli mesin mobil tentu jangan sampai luput dari perhatian.
Tidak sulit, begini cara mudah cek kondisi oli mesin mobil daripada bengong sewaktu WFH.
"Cek kondisi oli mesin dari luar bisa pakai dipstick oli dalam kondisi mesin dingin atau mati," terang Herry, Manajer Operasional bengkel spesialis DTM Station kepada Gridoto.com.
Baca Juga: Oli Mesin Mobil Bekas Hitam? Gak Usah Panik, Gak Selamanya Jelek
Buat yang tidak tahu dipstick, itu berada di area dekat mesin mobil, bentuknya seperti pengait bulat dengan warna kuning, oranye, atau warna terang.
Tarik dipstick oli dari tempatnya, kemudian langsung lap dengan tisu bersih untuk mengeringkan ujungnya.
"Barulah masukkan lagi dipstick ke dalam, diamkan beberapa saat kemudian tarik untuk kedua kalinya," ujar Herry.
Pertama Anda bisa lihat garis batas minimal di ujung dipstick apakah terendam oli mesin atau tidak, untuk mengetahui volume oli di dalam mesin masih cukup atau berkurang.
Baca Juga: Mobil Bekas Jarang Dipakai, Aki Cepat Soak, Dark Current Penyebabnya
"Lalu coba lihat warna olinya apakah sudah terlalu hitam atau masih sedikit bening di ujung dipstick, setidaknya ada gambaran oli mesin masih bersih atau sudah terlalu kotor," jelas Herry.
Untuk lebih memastikan, usap ujung dipstick dengan tisu bersih dan lihat pada permukaan tisu apakah hanya terdapat cairan oli atau ada partikel kotoran.
Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini
Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.
Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.
Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).
Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?
(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)
Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?
Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.
"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.
Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.
(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)
Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.
Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.
Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.
Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.
(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)
Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.
"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.
Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.
"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.