Tips Nyemprot Disinfektan di Kabin Mobil Bekas, Jangan Ngasal, Bahaya!

ARSN,Radityo Herdianto - Kamis, 2 April 2020 | 19:13 WIB

Proses Penyemprotan Disinfektan di Interior Mobil (ARSN,Radityo Herdianto - )

Otoseken.idAkibat pandemi virus Corona, cairan disinfektan menjadi salah satu bahan yang banyak dicari.

Tidak hanya untuk rumah tangga, disinfektan juga bisa diaplikasikan untuk membasmi virus Corona yang bisa berada di dalam kabin mobil akibat dari aktivitas pemilik mobil.

Namun jangan asal semprot disinfektan di kabin mobil, karena ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

"Yang pasti jangan ada orang di kabin mobil saat proses penyemprotan, karena cukup bahaya kalau terhirup langsung bisa keracunan," tekan Henry Worung, Henry Worung, Technical Support produk car care BG di Indonesia kepada GridOto.com.

(Baca Juga: Selagi WFH, Ini Tips Ringan Cuci Mobil Sendiri di Rumah dengan Benar)

Begitu juga pastikan tidak ada makanan atau minuman tertinggal di dalam yang bisa terkontaminasi senyawa kimia disinfektan dan tidak bisa dikonsumsi kembali.

Radityo Herdianto
Proses Semprot Disinfektan di Kabin Mobil untuk Cegah Virus Corona

"Saat proses penyemprotan, jangan arahkan semprotan langsung ke bagian interior yang berkaitan dengan display seperti head unit, speedometer digital, serta AC digital," tegas Henry.

Dalam proses semprotan akan menghasilkan cairan dengan tekanan yang cukup tinggi serta partikelnya berukuran kecil.

Kondisi ini dikhawatirkan memudahkan cairan masuk melalui celah sempit perangkat elektrikal dalam jumlah banyak dan berpotensi merusak layar karena terjadi korsleting.

"Cukup semprot dengan kasih jarak, biarkan cairan menyebar dengan sendirinya di area display," jelas Henry.

 

Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini

Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.

Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.

Radityo Herdianto
Aki Mobil NS 40 L

Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).

Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?

(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)

Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?

Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.

"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.

Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.

(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)

Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.

Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.

Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.

Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.

(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)

Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.

"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.

Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.

"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.