Otoseken.id - Seiring pemakaian, throttle body (TB) mobil kesayangan rawan kotor.
Kotornya TB dikarenakan debu halus yang menempel karena bercampur dengan uap bahan bakar saat mesin hidup.
Di interval servis tertentu, kotoran yang menempel pada TB ini harus dibersihkan.
Untuk membersihkannya juga membutuhkan cara khusus.
Hal ini karena di throttle body terdapat beberapa sensor yang cukup sensitif.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Geber Mobil Bikin Mesin Sehat, Mitos atau Fakta?
"Untuk membersihkan TB biasanya aku pakai cleaner khusus pembersih," buka Sugianto, pemilik bengkel spesialis Auto Clinic, Harapan Indah, Bekasi.
"Membersihkannya ada baiknya TB dilepas dari dudukan intake manifold," tambahnya.
Cairan cleaner ini ampuh untuk membersihkan kerak kotoran yang menempel pada throttle body termasuk di bagian katup kupu-kupu.
Semprotkan secukupnya sampai kotoran benar-benar hilang.
Usahakan juga jangan menyemprotkan cairan cleaner ke bagian sensor.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Geber Mobil Bikin Mesin Sehat, Mitos atau Fakta?
"Ini untuk mencegah sensor error seperti sensor Throttle Position Sensor (TPS)," sebutnya.
Setelah disemprotkan, bisa menggunakan lap majun bersih agar cairan clener bisa hilang sepenuhnya.
Panduan Ganti Aki Mobil, Jenis Kering atau Basah Sah, Hindari Hal Ini
Otoseken.id - Komponen penting untuk menghidupkan mobil yaitu accu atau aki.
Tugas utama untuk menampung listrik yang akan disalurkan kepada komponen-komponen mobil.
Aki terdiri dari beberapa jenis dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Aki mobil terbagi menjadi dua, yaitu aki basah dan aki kering atau bahasa teknisnya Maintenance Free (MF).
Nah, sebenarnya boleh enggak si mengganti jenis aki di mobil?
(Baca Juga: Dampak Kabel Massa Aki Sering Disepelekan, Banyak Yang Belum Tahu)
Apa sih yang harus diperhatikan saat mengganti jenis aki mobil?
Tenang, semua akan dijawab Wory Anggodo, General Repair Astrido Toyota Pondok Cabe Jakarta Selatan.
"Sebenarnya mengganti jenis aki sah-sah saja, namun ada beberapa yang harus diperhatikan, yakni voltase dan ampere dari aki tersebut," ucap Wory.
Untuk voltase pada mobil harus 12 volt, berbeda dengan truk yang bisa mencapai 24 volt.
(Baca Juga: Nissan Elgrand Lawas Rawan Terkena 'Penyakit', Cek 2 Bagian Ini)
Sedangkan untuk ampere yakni kapasitas tenaga listrik yang bisa diterima oleh aki juga harus sama.
Sebagai contoh bila sebelumnya mobil menggunakan aki basah dan ingin menggantinya dengan aki MF, perhatikan voltase dan kapasitas ampere-nya.
Untuk keterangan voltase dan ampere aki umumnya dituliskan di badan aki, ini untuk mengidentifikasi spek aki tersebut.
Selain itu, perhatikan fisik aki itu sendiri.
(Baca Juga: Aki Honda Vario Rawan Masuk Air Saat Banjir? Ini Penjelasannya)
Di mobil-mobil sekarang yang memiliki ruang penyimpanan aki yang sudah disesuaikan oleh aki bawaan pabrik akan sulit mengganti aki dengan ukuran yang lebih besar.
"Umumnya mau aki kering atau basah bila speknya sama kebanyakan produsen aki juga memiliki ukuran yang sama. Misalnya tipe 80D26L atau yang biasanya dikenal seperti NS60L," tambah Wory.
Dan mengganti ukuran kapasitas ampere yang lebih besar atau yang lebih kecil dari spesifikasi bawaan pabrik sangat tidak disarankan.
"Untuk safety terkait kelistrikan sangat tidak disarankan, wajibnya mengikuti spek yang sudah disarankan oleh pabrikan," tutup Wory.