Mobil Bekas Jarang Dipakai, Piringan Cakram Berkarat, Ini Dia Penyebab

ARSN,Ryan Fasha - Senin, 13 April 2020 | 15:06 WIB

Piringan cakram berkarat (ARSN,Ryan Fasha - )

Otoseken.idAkibat pandemi virus Corona, banyak yang harus Work From Home (WFH).

Jadinya, mobil banyak diam dan terparkir rapih di garasi rumah.

Mobil yang tidak dipakai sering kali mendapatkan piringan cakram yang berkarat.

Karat tersebut pasti lama kelamaan akan bertambah banyak.

Baca Juga: Radiator Sehat Tapi Mobil Bekas Overheat, Cek Komponen Satu Ini

Bila dilihat karat ini memang cukup mengganggu.

Ternyata, piringan cakram yang berkarat ada penyebabnya lho.

"Piringan cakram yang berkarat itu hal umum terjadi karena bahan piringan cakram terbuat dari baja," buka Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot.

"Karat ini terjadi karena oksidasi uap air yang terdapat di piringan cakram," tambahnya.

Hal ini bisa terjadi saat mencuci mobil lalu pengeringan di sekitar roda tidak sempurna.

Bisa juga diakibatkan dari kotoran yang menempel di permukaan piringan cakram.

Ryan/GridOto.com
piringan cakram bisa berkarat

Baca Juga: Ngoprek Santuy, Begini Cara Bersihkan Emblem Mobil Bekas di Rumah

"Kotoran yang tidak dibersihkan dan dibiarkan lama juga bisa menyebabkan karat pada piringan cakram," sebutnya.

Jadi jangan khawatir sob, itu wajar terjadi.

Trik Ganti Ban Mobil Bekas, Wajib Dipasang di Belakang? Ini Penjelasannya

Otoseken.id - Buat pemilik mobil bekas yang ingin ganti ban, setidaknya minimal sepasang (dua buah).

Cukup menjadi banyak pertanyaan saat pemasangan ban, kondisi yang masih bagus harus di sumbu roda depan atau belakang, juga di roda penggerak atau yang berbelok.

Wibowo Santosa, pemilik bengkel spesialis Permaisuri Ban menjelaskan posisi ban mobil yang kondisinya masih bagus.

"Wajib hukumnya ban yang masih bagus dipasang di belakang, apapun jenis roda penggerak mobilnya" tegas Wibowo kepada GridOto.com.

Baca Juga: Ngoprek Santuy Cegah Cat Putih Mobil Bekas Jadi Kuning, Gampang Kok

Menurut Wibowo, ban belakang merupakan bagian yang tidak memiliki kendali ketika mobil sedang melakukan manuver.

Ban belakang sepenuhnya mengandalkan daya cengkeram tapak ban untuk menopang distribusi beban dan gaya inersia yang dihasilkan manuver mobil.

"Kalau alur ban belakang sudah tipis dan dipakai untuk bermanuver terutama di jalan licin, bisa dipastikan langsung mengalami oversteer karena tidak ada kendalinya," jelas Wibowo.

Berbeda dengan ban depan yang memiliki fungsi steering, bisa menoleransi kondisi alur tapak ban yang lebih tipis dari ban belakang.

Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Trik Cek Busi Mobil Bekas Sendiri, Ini Caranya

"Waktu ban depan slip, masih bisa dikoreksi dengan mengatur arah ban menyesuaikan laju mobil sampai mendapatkan grip kembali," terang Wibowo.

Sedangkan ban belakang yang memiliki grip baik akan meminimalisir gaya slip dari ban depan untuk tetap mendapatkan kontrol laju mobil.