2. Gunakan Coolant
Pabrikan merekomendasikan air radiator dengan coolant, coolant radiator memang dikhususkan untuk mecegah overheating pada mesin dan coolant mengandung anti-freze.
Selain untuk mencegah panas, coolant juga bisa mecegah korosi dan tidak meinmbulkan kerak.
Baca Juga: Radiator Sehat Tapi Mobil Bekas Overheat, Cek Komponen Satu Ini
Umumnya penggantian coolant setiap interval 30 ribu - 40 ribu kilometer.
Penting untuk jadi perhatian, jangan menggunakan air biasa kecuali dalam keadaan darurat, jika sudah dalam kondisi aman, segera ganti air radiator dengan coolant.
3. Rutin Kuras Tangki Radiator
Perawatan selanjutnya adalah rutin menguras dan membersihkan tangki radiator, hal ini untuk tangki terhindar dari korosi ataupun kerak pada komponen yang berasal dari logam.
4. Perhatikan Kondisi Tutup Radiator
Siapa sangka ternyata tutup radiator juga punya peran yang penting, tutup radiator memliki fungsi untuk menjaga tekanan di dalam sistem radiator dan mengalirkan air yang menguap ke tabung reservoir saat dibutuhkan.
Baca Juga: Deteksi Tutup Radiator Mobil Bekas Rusak, Kapan Waktunya Diganti?
Untuk itu pastikan kondisi tutup radiator beserta komponen-komponennya seperti karet masih dalam kondisi baik.
Kipas radiator juga membantu sistem radiator dalam membuang hawa panas, pastikan putaran kipas tidak lemah.