Oli yang kualitasnya sudah buruk menjadi salah satu penyebab power steering hidraulis terasa berat.
Untuk mengetahui kualiatas oli power steering juga bisa dilihat di dipstick penampungan oli power steering.
Biasanya warna oli power steering berwarna merah atau kuning, jika sudah berwarna hitam pekat, artinya daya lumas sudah berkurang dan sudah waktunya diganti.
Baca Juga: 6 Langkah Cek Kondisi Power Steering Hidraulis Ketika Beli Mobil Bekas
3. Rack steer aus
Rack steer berperan sebgai penghubung antara lingkar kemudi (setir) dengan bagian kaki-kaki mobil.
Rack steer yang sudah aus atau rusak merupakan salah satu faktor power steering berat karena akan menghambat kinerja power steering.
Biasanya rack steer yang sudah rusak akibat mobil sering terabas jalan rusak, ataupun karena umur mobil yang sudah tua.
4. V-belt Power steering aus atau kendur
Power steering hidraulis juga membutuhkan tenaga dari mesin, untuk itu Ia juga membutuhkan V-belt untuk menyalurkan putaran mesin ke pompa power steering.
V-belt yang sudah mengalami keausan atau kendur dapat mengganggu kinerja pada pompa power steering sehingga power steering terasa berat.
Baca Juga: Tips Mengecek Kondisi Rack Steer Power Steering Mobil Bekas, Simak
Cek V-belt bagian power steering, biasanya bagian power steering terhubung dengan kompressor AC.
Amati secara fisik, jika pinggiran V-belt mulai terkikis artinya V-belt sudah waktunya diganti.
Namun kalau terdengar suara berdecit, diindikasikan V-belt yang longgar, cukup dikencangkan saja.
5. Tekanan angin di ban kurang
Tekanan angin yang kurang juga bisa jadi penyebab setir terasa lebih berat.
Tekanan angin di ban tidak boleh lebih atau kurang, ukuran tekanan angin yang ideal bisa dilihat di stiker pilar B bagian bawah posisi pengemudi.
Baca Juga: Wajib Dicek, Ciri-ciri Oli Power Steering Mobil Bekas Harus Diganti