Otoseken.id - Setiap mobil bekas dibekali dengan sokbreker, yang fungsinya untuk meredam guncangan dari permukaan jalan.
Sokbreker akan terus bekerja menopang beban kendaraan dan mengikuti setiap permukaan jalan yang dilalui agar kenyamanan bisa dirasakan oleh penumpang mobil.
Seperti pada komponen mobil lainnya, sokbreker belakang bisa rusak atau berkurang kemampuannya.
Seiring pemakaian waktu dan beban yang dibawa mobil tersebut, umumnya kinerja sokbreker akan menurun bahkan rusak.
Baca Juga: Beli Mobil Bekas di Hebo Car Bisa di Rumah Saja, Ini Daftar Harganya
Sayangnya, banyak yang menyepelekan kerusakan sokbreker belakang dan mengganggapnya enggak penting.
Padahal untuk mengetahui sokbreker belakang mulai rusak itu cukup mudah lho.
"Untuk sokbreker belakang yang mulai rusak, bisa dirasakan oleh penumpang," buka Triyono, owner bengkel spesialis Family Auto Service (FAS) yang beralamat di Bintara, Bekasi Barat.
"Bisa dirasakan dari ajrutan ketika melewati jalan tidak rata atau bergelombang, bila mengayun terlalu lama itu berarti sokbreker sudah rusak," tambahnya.
Baca Juga: Exhaust Manifold Mobil Bekas Bocor, Ini Yang Bakal Terjadi, Bensin Boros?
Ajrutan yang terus menerus ini akibat tekanan hidraulik di sokbreker sudah tidak mampu lagi meredam hentakan per.
Rebound yang dihasilkan sudah tidak normal dan menyebabkan ayunan pada mobil terjadi terus menerus.
Bila sudah begini akan sangat berbahaya bila mobil dalam keadaan ngebut.
Stabilitas mobil bisa terganggu terlebih bila melewati jalur yang kurang rata.
Ada baiknya lakukan perbaikan dengan cara mengganti dengan sokbreker yang baru.
Ngoprek Santuy di Rumah, Tips Mudah Cek Kondisi Minyak Rem Mobil
Otoseken.id - Di mobil bekas, kualitas minyak rem harus diperhatikan pemilik.
Bila secara kuantitas, bisa dilihat dari tabung minyak rem yang bertulisan lower dan upper.
Kalau sudah batas bawah berarti ada sistem rem yang tidak beres seperti terjadi kebocoran.
Sementara untuk melihat kualitas minyak rem harus dengan cara membuka tutup minyak rem agar lebih teliti.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Jurus Mudah Pengencangan Busi di Mobil
Kualitas minyak rem bisa turun seiring pemakaian waktu.
Sebagaimana kita ketahui, minyak rem bila turun kualitasnya ditandai dengan warnanya yang agak berubah.
"Betul, seiring pemakaian waktu suatu saat minyak rem bisa berubah warna, seperti menjadi agak keruh," buka Januadi, Technical Service Trainer Volkswagen PT Garuda Mataram Motor (GMM).
"Warna keruh ini akibat konsentrasi air yang ada di minyak rem sudah melebihi ambang batas," tambahnya.
Baca Juga: Ngoprek Santuy di Rumah, Jurus Mudah Pengencangan Busi di Mobil
Biasanya, minyak rem yang menurun kualitasnya juga akan mengurangi performa pengereman.
Hal ini karena minyak rem sudah tidak mampu lagi maksimal bekerja sebagai media tekanan hindrolik di sistem rem.
"Biasanya setiap pabrikan memiliki anjuran kapan minyak rem harus diganti," sebutnya.
Dan ada baiknya anjuran ini dipatuhi agar kinerja komponen pengereman bisa bekerja dengan baik.
Enggak panik lagi kan sob.