Mengenal Istilah Pengukuran pada Mesin Mobil, Ini Arti dan Fungsinya

ARSN,Dylan Andika - Rabu, 27 Mei 2020 | 13:25 WIB

Ilustrasi. Blok Head Mesin Mobil yang Dibongkar untuk Membersihkan Piston (ARSN,Dylan Andika - )

Otoseken.idSobat pasti sering dengar berbagai istilah pengukuran pada mesin mobil, contohnya bore, stroke, displacement, dan compression ratio.

Meskipun sekilas hanya sekedar angka, tapi pengukuran tersebut ternyata berdampak sangat signifikan pada kinerja mesin mobil.

Nah apa sih arti dari berbagai pengukuran mesin mobil tersebut? Berikut adalah penjelasan yang diambil dari buku Automotive Engines: Theory and Servicing karya James D. Halderman.

Automotive Engines: Theory and Servicing
Ilustrasi pengukuran bore, stroke, dan displacement pada mesin mobil

Baca Juga: Langkah Aman Bersihkan Komponen Karet di Ruang Mesin Mobil Bekas

1. Bore

Bore adalah besarnya diameter pada silinder mesin.

Semakin besar bore, semakin besar pula area yang dapat didorong oleh gas hasil proses pembakaran.

Alhasil, semakin besar pula gaya yang diberikan kepada piston untuk memutar cranksaft.

2. Stroke

Stroke adalah jarak pergerakan piston yang diukur dari posisi tertinggi piston (top dead centre/TDC) ke posisi terendah (bottom dead centre/BDC).

Semakin panjang stroke, semakin banyak pula campuran udara-bahan bakar yang ditarik ke dalam ruang pembakaran.

Semakin banyak campuran udara-bahan bakar dalam silinder, semakin besar juga energi yang dihasilkan ketika proses pembakaran.

Automotive Engines: Theory and Servicing
Ilustrasi compression ratio

Baca Juga: Ganti Oli Mesin Mobil Bekas, Haram Disemprot Angin Kompresor, Ini Akibatnya

3. Displacement

Displacement adalah jumlah volume yang dipindahkan oleh seluruh piston di dalam silinder.

Dalam spesifikasi mesin mobil, displacement biasanya diukur dalam satuan cc, liter, atau cubic inch.

Displacement dapat dihitung dengan cara: π x (bore/2)2 x stroke x jumlah silinder mesin

4. Compression ratio

Compression ratio atau rasio kompresi adalah perbandingan antara volume ruang pembakaran ketika piston berada pada posisi terendah (BDC) dengan volume ketika piston pada posisi tertinggi (TDC).

Compression ratio akan sangat berpengaruh pada performa mesin, contohnya terhadap efisiensi bahan bakar, besarnya tenaga mesin, kemudahan proses starter, hingga risiko terjadinya ngelitik atau knocking.