Ini Bahaya Tidak Melakukan Rotasi Ban & Spooring di Mobil Bekas

ARSN,Andhika Arthawijaya - Senin, 8 Juni 2020 | 12:33 WIB

ilustrasi spooring dan balancing mobil (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Jika terkikisnya ban hanya di bagian depan saja yang membuat kembangan ban menipis, saat kita melakukan hard braking di jalan yang licin, tentunya akan berisiko ban tergelincir alias ngesot.

Baca Juga: Mobil Bekas Jarang Digunakan Ini Penyakit Yang Bakal Muncul

Sementara bila terkisinya ban hanya di bagian samping, selain membuat laju kendaran jadi enggak stabil.

Juga saat kita melakukan manuver di jalan licin, dapat membuat ban mudah ngesot. Bahaya kan?

Begitu pula dengan spooring, “Sangat dianjurkan melakukan spooring setiap 10.000 kilometer atau setahun sekali,” tukas Wandi.

Tujuan dilakukannya spooring, lanjutnya, untuk mengembalikan sudut toe atau FWA (Front Wheel Alignment) sesuai spesifikasi dari pabrikan.

Baca Juga: Suzuki Carry Futura 1.6 Tipe GRV Captain Seat Tahun 1999, Odometer Baru 25 Ribu Km, Dibanderol Segini

“Sudut toe ini biasanya berubah kalau mobil kita sering ‘kena’ jalan rusak atau bawa beban berat,” jelasnya.

Bila FWA sesuai spek, lanjutnya, ban akan lebih awet dan handling mobil juga lebih enak.