Salah Perawatan, Biaya Perbaikan Transmisi CVT Makin Bengkak

ARSN,Andhika Arthawijaya - Selasa, 9 Juni 2020 | 12:50 WIB

Kerusakan belt atau pully kerap terjadi pada transmisi CVT (ARSN,Andhika Arthawijaya - )

Otoseken.id - Nilai plus dari transmisi jenis CVT (Continuously Variable Transmission) perpindahan gigi terasa lebih halus.

Gak hanya itu, juga minim getaran dibanding transmisi otomatis konvensional (torque converter).

Itu lantaran transmisi CVT ini mengandalkan pulley dan sabuk (belt) dalam menstransfer tenaga mesin, sehingga tidak ada entakan.

Belt tersebut terbuat dari material baja high tensile steel, yang tersambung pada dua buah pulley.

Baca Juga: Bingung Pilih Mobil Transmisi CVT Atau AT? Ini Perbedaan Teknisnya

“Di dalam transmisi CVT ada dua pulley, yaitu drive pulley yang menggerakkan dan driven pulley yang digerakkan,” jelas Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis transmisi matik, Worner Matic di Bintaro, Tangerang Selatan. 

Pengoperasian perpindahan transmisi CVT diatur secara elektronik oleh komputer, yang kemudian menggerakkan kedua pulley.

Berbeda dengan transmisi otomatis konvensional yang menggunakan susunan gigi dan mengandalkan tekanan oli.

Meski pengoperasiannya sama dengan transmisi otomatis konvensional, namun CVT memerlukan perhatian lebih soal perlakukan pengoperasian dan perawatannya.

Karena salah perlakukan dan perawatan pada transmisi CVT, akan membuat biaya perbaikan transmisi CVT ’selangit’.