Penyebab Busi Cepat Mati Saat Kompresi Mesin Mobil Bocor

ARSN,Ryan Fasha - Selasa, 30 Juni 2020 | 19:30 WIB

Ilustrasi. Kerak di Dalam Ruang Bakar Mesin Mobil (ARSN,Ryan Fasha - )

Otoseken.idBagi yang belum tahu, ternyata kondisi ruang bakar akan mempengaruhi busi mobil.

Busi bisa bermasalah saat ruang bakar banyak kotoran.

Dan salah satu masalah yang sering terjadi pada mesin terutama silinder adalah kebocoran kompresi.

Kompresi yang bocor kerap terjadi akibat keausan liner silinder, ring piston lemah sampai piston yang baret.

Baca Juga: Langkah Aman Bersihkan Komponen Karet di Ruang Mesin Mobil Bekas

Ternyata hal ini bisa mempengaruhi umur pakai busi mobil lho.

"Betul, kompresi mesin yang bocor bisa membuat umur busi berkurang karena elektroda tertutup kotoran," buka Diko Oktaviano, Technical Support Product Knowledge PT NGK Busi Indonesia.

"Kebocoran kompresi pasti menyebabkan oli mesin ikut naik ke ruang bakar dan ikut proses pembakaran," tambahnya.

Oli mesin ini yang menjadi penyebab masalah pada busi karena akan membuat kotor elektroda

Baca Juga: Cara Meminimalisir Terjadinya Sludge Oli di Mesin Mobil Bekas

"Kita menyebutnya tumpukan deposit karena oli itu bersifat mengikat debu jadi saat ikut di proses pembakaran akan merusak elektroda," sebutnya.

Seiring pemakaian mobil yang mesinnya bermasalah karena kompresi bocor maka tumpukan deposit akan semakin banyak.

Isal/GridOto.com
Umur busi dipengaruhi kerak karbon ruang bakar

"Terlebih filter udara juga tidak pernah dirawat dan dibersihkan, akan makin memperparah tumpukan depositnya," sebutnya.

Mau tidak mau bila busi sudah menumpuk kerak deposit dari ruang bakar akibar kompresi bocor maka busi harus diganti baru.

Karena lapisan yang berfungsi mengalirkan arus listrik sudah tertutup kerak deposit.

Salah Kaprah Mencampur BBM, Ini Dampaknya ke Mesin Mobil

Otoseken.id - Banyak pemilik mobil atau motor mencampur BBM spesifikasi tinggi dengan BBM spesifikasi lebih rendah.

Tujuannya agar supaya bisa mendapatkan harga total yang lebih murah.

Namun, apakah metode mencampur BBM ini tepat untuk dilakukan?

Prof. Tri Yuswidjajanto Zaenuri, ahli konversi energi dari Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung (ITB), dalam acara Ngovi (Ngobrol Virtual) bertema “Pakai BBM Rekomendasi Pabrikan, Untung atau Buntung?” yang digelar GridOto.com (27/6), menjelaskan bahwa mencampur BBM justru dapat membawa dampak buruk bagi mobil.

Dok. Otomotif
Tes oktan BBM

Baca Juga: Langkah Aman Bersihkan Komponen Karet di Ruang Mesin Mobil Bekas

Perlu diingat bahwa BBM mengandung senyawa yang dapat menyebabkan deposit atau kerak pada mesin, misalnya senyawa olefin dan aromatik.

Untuk mencegah timbulnya kerak tersebut, produsen BBM sudah menambahkan aditif deterjen.

Deterjen memiliki kadar optimum agar dapat bekerja secara efektif.

Jumlah deterjen yang terlalu sedikit atau terlalu banyak pada BBM malah justru akan menyebabkan pembentukan kerak semakin banyak.

Baca Juga: Efek Negatif Mobil Bensin Pakai Oli Mesin Mobil Diesel

“Nah, itulah yang kadang-kadang salah kaprah ketika mencampur BBM,” tegas pria yang akrab disapa Prof. Yus ini.

Dengan mencampur dua jenis BBM dengan oktan yang berbeda kita memang bisa mendapatkan kadar oktan sesuai keinginan dengan harga yang lebih rendah, namun di sisi lain terjadi juga pengenceran dan penurunan kadar aditif deterjen dalam BBM campuran tersebut.

Hal ini dikarenakan masing-masing jenis BBM memiliki kadar deterjen yang berbeda-beda atau bahkan tidak ada sama sekali.

“Makanya, meskipun secara oktan kita dapat ketika mencampur, tapi bahaya depositnya justru naik,” jelasnya.

Munculnya deposit ini dapat menyebabkan macetnya pompa bahan bakar, tabrakan antara katup dengan piston, kurangnya kompresi, hilangnya tenaga mesin, serta konsumsi bahan bakar yang boros.