Ini Risiko Pakai Oli Mesin Lebih Kental di Mobil Bekas

ARSN,Radityo Herdianto - Rabu, 8 Juli 2020 | 13:00 WIB

Ilustrasi mengisi oli mesin (ARSN,Radityo Herdianto - )

"Kalau dilihat dari perbedaan spesifikasi oli yang mengacu standar API atau ACEA sebenarnya tidak ada pengaruh signifikan ke daya pelumasan mesin," tutur Alvin Suwarna, Director PTT Oil Indonesia kepada GridOto.com.

Baca Juga: Resiko Oli Mesin Mobil Bekas Rembes, Bisa Rugi Jutaan Rupiah

Namun menurut Alvin, yang harus diperhatikan adalah oli mesin diesel punya karakter kekentalan yang lebih tinggi daripada oli mesin bensin yang dibedakan dari kode standarnya.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Pilihan Jenis Oli Mesin Bensin PTT Oil

"Sejatinya mesin diesel menghasilkan suhu panas lebih tinggi daripada mesin bensin saat bekerja, sehingga perlu peredaman panas dari tingkat kekentalan oli yang lebih tinggi," tekan Alvin.

Jika dipakai di mobil bensin, dikhawatirkan kekentalan oli malah membuat beban kerja mesin semakin berat karena semakin besarnya hambatan dari gerak komponen.

 

"Selain itu pelumasan oli di dalam mesin jadi kurang maksimal karena tidak bisa bersirkulasi naik ke bagian atas mesin karena oli terlalu kental," sebut Alvin.

Baca Juga: Mobil Non-LCGC Pakai Oli Mesin Khusus LCGC, Hal Ini yang Terjadi

Menggunakan oli mesin diesel di mobil bensin juga hanya akan membuat fungsi kadar basa oli dari Total Base Number (TBN) yang tinggi untuk menetralkan kadar asam bahan bakar jadi sia-sia.

"Mesin bensin tidak memerlukan penetralan bahan bakar, malah kalau terlalu basa hasil pembakaran tidak bisa maksimal dan mengurangi tenaga mesin," tutup Alvin.