Otoseken.id - Di mobil bekas, peran sistem pendingin atau radiator sangat vital untuk mesin.
kinerja mesin bakal bermasalah jika suhu mesin mobil terlalu panas.
Salah satu komponen penting yang butuh perhatian adalah air radiator atau radiator coolant.
Cairan ini dibuat khusus agar bisa menyerap panas mesin dan membuangnya dengan cepat serta tahan penguapan saat temperatur meninggi.
Baca Juga: Ciri-ciri Radiator Mobil Bocor, Awas Bikin Mesin Bisa Overheat
Dua masalah ini bisa muncul bila kita malas mengganti air radiator secara berkala sesuai dengan rekomendasi pabrikan.
1. Gejala Overheat
Masalah yang paling umun saat air radiator tidak diganti adalah mesin mengalami overheat.
"Air radiator itu lama kelamaan akan menurun kualitasnya dan penyerapan panas mesin akan menurun juga," buka Sugiyanto, pemilik bengkel Auto Clinic di Harapan Indah, Bekasi Barat.
Baca Juga: Cara Membersihkan Kisi-Kisi Radiator Mobil Yang Mulai Kotor
"Alhasil, temperatur mesin akan mudah naik dan overheat bisa mengintai," tambahnya.
Selain itu, air radiator yang menurun kualitasnya juga akan mudah menguap.
Karena idealnya, air radiator dikuras dan diganti setiap 40.000 kilometer sekali.
2. Muncul Kotoran dan Karat
Baca Juga: Fungsi Air Radiator Mobil Dikasih Pewarna, Banyak Yang Bingung
Selain overheat yang disebutkan di atas, air radiator yang tidak diganti juga bisa membuat munculnya kotoran dan karat di saluran air radiator.
Munculnya kotoran ini diakibatkan air radiator sudah melampaui titik jenuh sehingga kandungannya sudah tidak bagus.
Maka muncul kotoran dan juga karat dan bisa berakibat serius.
"Saluran air di dalam mesin itu kan sempit ya, kalau muncul kotoran sludge air radiator dan karat, bisa saja saluran pendingin mampat," sebutnya lagi.
Baca Juga: 6 Penyakit Umum di Radiator Mobil Bekas Selain Bocor
Jadi ada baiknya air radiator diganti secara berkala untuk menghindari hal-hal tersebut.