Ini Resiko Air Radiator Mobil Bekas Telat Diganti Selain Overheat

ARSN,Ryan Fasha - Senin, 24 Agustus 2020 | 13:53 WIB

Ilustrasi air radiator atau coolant (ARSN,Ryan Fasha - )

Otoseken.idDi radiator mobil memerlukan fluida yang biasa kita sebut dengan air radiator.

 

Air radiator ini tugasnya sangat vital untuk mesin yaitu menyerap panas dan membuangnya di kisi-kisi radiator.

Walau hanya bersirkulasi tapi air radiator juga memiliki umur pakai

Air radiator yang kurang bagus atau kualitasnya sudah menurun akan mengurangi efektifitasnya dalam menyerap dan membuang panas mesin.

Baca Juga: Ciri-ciri Radiator Mobil Bocor, Awas Bikin Mesin Bisa Overheat

Oleh karena itu dibutuhkan penggantian secara berkala agar kemampuan meredam panas pada air radiator tetap baik.

"Anjuran dari pabrikan air radiator diganti setiap 40.000 km sekali," buka Samsudin, National Technical Advisor Astra Peugeot.

"Bila melewati batas penggantian pastinya kualitas air radiator akan menurun," tambahnya.

Salah satu indikasi pada mesin adalah mudah terjadi overheat.

Baca Juga: Resiko Pemasangan Tutup Radiator Mobil Tidak Kencang, Ini Akibatnya

Bila mesin sudah mengalami overheat maka akan terjadi kerusakan serius pada komponen di dalamnya.

Namun, bukan hanya itu air radiator yang telat diganti juga akan memunculkan endapan di bagian kisi-kisi radiator dan water jacket.

Dannyesengineportal.com
Ikustrasi radiator mobil

Endapan seperti kerak ini akan muncul dan menutup jalur air radiator bersirkulasi.

"Sudah pasti efeknya air radiator bisa mampat dan penyerapan panas pada mesin bisa terhambat," wantinya.

Baca Juga: Ini Yang Terjadi Saat Extra Fan Radiator Mobil Bekas Mati

Malah dalam keadaan yang sudah sangat parah bagian jalur air pada radiator bisa mampat dan mau enggak mau radiator harus diganti dengan yang baru.

 

Tips Mudah Kuras Air Radiator Mobil Sendiri, Ini Langkah-langkahnya

Auto Repair & Maintenance
Membuang coolant dari radiator

Otoseken.id - Di mobil bekas, Sistem pendinginan mesin adalah komponen yang sangat vital.

Yup, agar terhindar dari panas berlebih atau yang sering disebut overheating.

Di dalam sistem pendinginan mesin, air radiator atau coolant secara terus-menerus dialirkan untuk mengambil panas dari ruang pembakaran dan membuang panas tersebut ketika coolant melewati radiator.

Seiring berjalannya waktu, sistem pendinginan mesin memerlukan pengurasan sesuai dengan interval waktu yang telah ditetapkan oleh setiap pabrikan mobil untuk memastikan coolant tetap dalam kondisi terbaiknya dan menghindari terjadinya penumpukan karat dan sedimen yang dapat menyumbat sistem pendinginan.

Baca Juga: Dalam Keadaan Darurat, Radiator Mobil Bocor Bisa Ditambal Sabun Colek, Tapi...

Berikut ini adalah cara menguras sendiri sistem pendinginan mesin yang benar berdasarkan referensi dari buku Auto Repair & Maintenance karya Dave Stribling.

1. Lihat dimana lubang pembuangan radiator (radiator drain)

Lubang pembuangan terletak pada posisi terendah dalam sistem pendinginan mesin dan biasanya ada di bagian bawah radiator.

Pada sebagian mobil yang letak lubang pembuangannya sangat rendah, kalian bisa mendongkrak mobil dan menahannya dengan jack stand.

2. Buang cairan coolant

Lakukan ini saat mesin dalam keadaan dingin, tempatkan wadah di bawah lubang dan buka tutup lubang pembuangan.

Jangan lupa juga untuk membuka tutup radiator (pressure cap) agar udara dapat masuk ke dalam sistem.

Auto Repair & Maintenance
Mengisi air radiator atau coolant

(Baca Juga: Campur-campur Air Radiator Enggak Sehat Bagi Mesin, Ini Buktinya)

3. Bilas sistem dengan air

Masukan air ke dalam radiator dan biarkan mengalir selama beberapa menit untuk melepaskan kontaminan, lalu tutup kembali lubang pembuangan.

4. Bersihkan tangki reservoir

Jika memungkinkan, lepas dan bilas tangki dengan air untuk membuang lendir dan sedimen yang mungkin terjebak dalam tangki tersebut.

Jika tangki tidak bisa dilepas, kita bisa juga melepas semua selang yang tersambung dan membilasnya langsung dengan air.

(Baca Juga: Slang Radiator Mobil Rusak, Wajib Waspada Sama Penyebab Utamanya)

5. Jika perlu, gunakan flushing additive

Flushing additive dapat membantu melepaskan kotoran dan karat yang tidak dapat dibersihkan dengan air saja.

Untuk menggunakannya, cukup masukkan flushing additive ke radiator dan tambahkan air sampai penuh, lalu jalankan mesin sekitar 10 menit.

Setelah mesin mati dan telah dingin, kuras kembali isi radiator.

6. Isi radiator dengan air

Isi kembali radiator dengan air sebagai pembilasan terakhir dan lakukan cara yang sama seperti langkah no 5.

7. Isi radiator dengan coolant

Langkah terakhir adalah mengisi radiator dengan coolant sampai penuh sesuai dengan kapasitas yang tertulis pada buku pedoman resmi kendaraan, pastikan semua sistem telah tertutup dan tidak ada kebocoran.