Otoseken.id - Agar mobil diesel common-rail tenaganya melimpah, banyak yang mengganti atau upgrade pada bagian turbonya.
Dengan ukuran turbo yang lebih besar maka tekanan udara yang dihasilkan ke dalam mesin juga semakin banyak sehingga tenaga mesin akan terdongkrak.
Namun, seringkali pemilik mobil lalai saat menentukan boost terutama pada penggunaan mobil harian.
Banyak yang beranggapan dengan semakin tinggi boost maka tenaga mesin yang dihasilkan akan maksimal.
Baca Juga: Pentingnya Kalibrasi Mesin Mobil Diesel Common-rail Secara Rutin
Hal tersebut memang benar, tapi berisiko terhadap durability atau ketahanan dari turbo tersebut.
"Karena idealnya boost turbo itu berada di angka 1,8 bar atau tidak melebihi 2 bar," buka Agus Woles dari X-Boost Station spesialis upgrade turbo di Harapan Jaya, Bekasi Barat.
"Bila boost turbo berada di angka 2 bar dan digunakan untuk harian dalam jangka waktu yang lama akan berisiko membuat bagian kipas turbo patah," tambahnya.
Kipas turbo yang patah bisa dirasakan dari bunyi knalpot yang yang meletup-letup.
Baca Juga: Penyebab Bilah Kipas Turbo Mobil Diesel Bisa Rompal atau Patah
Bunyi meletup-letup ini dihasilkan karena tekanan mendadak gas buang pada turbo tidak ada sehingga membuat bunyi knalpot terdengar ada letupan.
Selain itu bila mendengarkan pada bagian turbo maka akan terdengar bunyi gesekan logam.
Bunyi gesekan logam ini dihasilkan karena kipas turbo bergesekan dengan bagian housing.
"Dan saat berjalan pastinya juga tenaga mobil jauh berkurang karena Turbo tidak bekerja sebagaimana mestinya," tutup Agus.
Cara Mencegah Muncul Air di Tangki Bahan Bakar Mobil Diesel
Otoseken.id - Bahan bakar diesel cenderung menyerap kandungan air cukup banyak, nah ternyata ada loh cara mencegahnya.
Cara mencegah kandungan air muncul di tangki bahan bakar mobil diesel, ternyata cukup simpel.
Biasanya, bahan bakar diesel yang cenderung menyerap kandungan air cukup banyak kualitasnya jelek dengan angka cetane rendah.
Tentu kandungan air ini kalau sampai masuk ke sistem pembakaran mesin diesel bisa memicu kerusakan yang cukup serius.
Baca Juga: 7 Pilihan Oli Mesin Diesel, Mulai Dari Rp 180 Ribu, Shell Rimula Hingga TMO Diesel
"Sebenarnya gampang, jangan biarkan tangki bahan bakar mobil selalu kosong apalagi dalam jangka waktu cukup lama," buka Tri Yuswidjajanto Zaenuri, Ahli Konversi Energi Fakultas Teknik dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung kepada GridOto.com.
Menurut Tri, dengan kondisi tangki bahan bakar kosong berarti akan ada rongga yang terisi oleh udara.
"Bahan bakar yang terpapar udara akan bereaksi sehingga terjadi kondensasi di dalam tangki dalam jangka waktu tertentu," terang Tri.
Lanjut Tri, selama proses kondensasi akan terjadi perubahan molekul air dari udara dan bahan bakar menjadi embun sehingga membentuk lapisan baru kandungan air di tangki bahan bakar.
Baca Juga: Begini Ciri-ciri Mobil Diesel Yang Mengonsumsi BBM Berkualitas Rendah
"Udara itu kan mengandung unsur oksigen, dimana dia terdapat molekul air yang berubah menjadi uap air ketika terjadi kondensasi," tambah Tri.
Untuk itu Tri menyarankan untuk selalu mengisi tangki bahan bakar dalam kondisi penuh jika sudah mulai kosong.
"Bukan karena faktor kerusakan, tapi semakin sedikit udara di dalam tangki kemungkinan bereaksi dengan bahan bakar juga jadi lebih kecil," ujar Tri.