Cara Mudah Mencegah Karet Mobil Bekas Getas Selama Jarang Dipakai

ARSN,Radityo Herdianto - Rabu, 30 September 2020 | 10:56 WIB

Ilustrasi. Lis Karet di Pinggir Kaca Sunroof (ARSN,Radityo Herdianto - )

Otoseken.idSaat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) mobil jarang dipakai, namun jangan lupakan bagian karet mobil yang bisa getas.

 

Seperti lis karet bemper, karet kaca jendela, atau karet bodi yang mudah terekspos paparan panas matahari dan cuaca.

Sambil mengisi waktu luang selama PSBB Anda bisa cegah karet mobil dari getas dengan cara yang cukup mudah. 

Menurut Koko, pemilik bengkel spesialis Prabuss AutoWorks, Jakarta Selatan, karet mobil bisa getas karena faktor cuaca.

Baca Juga: Perhatikan Bagian Ini Saat Meminang Mobil Bekas Berumur 10 Tahun Lebih

"Paparan panas waktu mobil terparkir lama-lama membuat kekenyalan karet mengeras, jadinya pecah waktu menyusut saat dingin," jelas Koko kepada GridOto.com.

Radityo Herdianto
Produk Cairan Silikon dari Wealthy, Wealthy Silicone Spray

Lanjut Koko, bisa juga kandungan asam dari kotoran atau air hujan yang lama menempel bisa menyerap dan mengikis struktur karet.

"Meski terlihat bersih setidaknya tetap basahi atau cuci dan dilap sampai kering supaya tetap bebas dari kotoran dan cairan," ujar Koko.

Arief Hidayat, CEO Wealthy Group juga menyarankan pemilik mobil mengaplikasikan cairan silicone spray pada bagian karet mobil.

Baca Juga: Ini Resiko Setelan Idle Stasioner Mesin Mobil Bekas Terlalu Rendah

"Silicone spray memberikan proteksi material karet dengan meresap ke bagian dalamnya," tutur Arief kepada GridOto.com.

Resapan cairan silika memberikan perlindungan material karet dari paparan sinar ultraviolet dan panas matahari sehingga tidak mudah mengeras.

"Jangan pakai cairan trim semir karet karena malah membuat lapisan baru yang lengket bisa mengikat debu dan kotoran," tekan Arief.

 

Penyebab Setelan Idle Stasioner Mesin Mobil Bekas Terlalu Rendah

Putaran mesin mobil enggak boleh terlalu rendah

Otoseken.id - Idle atau langsam adalah keadaan saat mesin mobil hidup dan putaran mesin stabil.

Idle ini diatur oleh sensor yang disebut Idle Air Control Valve (IACV) khususunya pada mesin yang sudah mengadopsi teknologi injeksi.

Kondisi putaran idle mesin mobil yang ideal berada di rentang 800-900 rpm.

Namun, kerap kali pada mobil yang sudah berumur putaran mesin terlalu rendah.

Baca Juga: Langkah Aman Bersihkan Komponen Karet di Ruang Mesin Mobil Bekas

Ternyata komponen sensor IACV mengalami masalah karena mulai kotor.

Sensor IACV bisa kotor

"Komponen sensor IACV yang mengatur kondisi idle mesin agar selalu stabil," buka Kuntarto Rahmat pemilik bengkel Goebuk Tune-Up di Jatinegara, Jakarta Timur.

"Seiring pamakaian waktu, sensor IACV akan kotor dan membuat aliran udara tersumbat," tambahnya.

Sebagai informasi, sensor IACV berada di throttle body dan cara kerjanya memanfaatkan sensor suhu mesin dan sensor Throttle Position Sensor (TPS).

Baca Juga: Ini Resiko Ganti Oli Mesin Mobil Bekas di Luar Kode SAE Pabrikan

Sensor IACV yang kotor dan membuat aliran udara yang masuk ke mesin tersumbat maka idle mesin akan mengalami penurunan.

Udara yang masuk tidak sesuai yang diminta oleh mesin sehingga putaran mesin menjadi rendah.

Sensor Idle Air Control Valve (IACV) pada mobil

Baca Juga: Tikus Masuk Ruang Mesin Mobil, Ternyata Dampaknya Bisa Sangat Fatal

"Sensor ini bisa dibuka dan dibersihkan, jadi kalau kelistrikan masih normal dan idle mesin rendah bisa jadi komponen ini kotor," sebutnya.

Jangan sampai idle mesin yang terlalu rendah membuat mesin tidak bekerja dengan normal.