Otoseken.id - Gap busi ini adalah jarak antara elektroda tengah dan elektroda massa sebagai tempat percikan api busi bertegangan tinggi.
Dengan adanya gap busi ini maka saat busi memercikan bunga api maka akan terjadi proses pembakaran.
Namun, kerap kali gap busi ini disetel tanpa mengikuti standar yang sudah ditetapkan pabrikan maupun produsen busi.
Padahal, ukuran gap busi yang sudah diatur adalah kondisi optimal yang bisa dihasilkan oleh busi tersebut dan mesin secara keseluruhan.
Baca Juga: Kenali Ciri-ciri Busi Mobil Harus Diganti, Begini Caranya Sob
"Gap busi pada mobil umumnya ada di 0,9 mm sampai 1 mm, atau bisa ditoleransi sampai 1,1 mm maksimal, tergantung tipe businya" buka Diko Oktaviano, Technical Service Product Knowledge PT NGK Busi Indonesia.
"Kondisi ini akan menghasilkan pembakaran yang optimal dan efisiensi mesin akan tercipta," tambahnya.
Mengubah gap busi menjadi lebih renggang atau rapat faktanya bisa menyebabkan mobil ogah lari.