Otoseken.id - Jauh sebelum Xpander beredar, Mitsubishi Grandis sudah lebih dulu mengaspal di Indoneisa, namun kini peredaran Grandis sudah jarang terlihat.
Mitsubishi Grandis pertama meluncur ke Tanah Air sejak 2005 lalu. Walaupun usianya sudah tua, tapi Grandis masih memiliki desain yang modern untuk dipakai di tahun 2020.
Dibalik kap mesin, Grandis menanamkan mesin berkode 4G69 berkapasitas 2.378 cc 4-siliner SIHC dengan teknologi MIVEC (Mitsubishi Innovative Valve timing Electronic Control).
Nah, sebelum membeli Mitsubishi Grandis seken, ada baiknya mengetahui penyakitnya sebelum membeli supaya mempermudah pengecakan.
Baca Juga: Agar Nyaman Lagi, Segini Harga Spare Part Kaki-kaki Mitsubishi Grandis
Menurut Kirsono, pemilik bengkel spesialis Mitsubishi, Berlian Maju Motor, Grandis tidak memiliki penyakit khusus.
“(Penyakitnya) umum saja. Untuk usia 5 tahun ke atas, biasanya kaki-kaki. Tapi kalau mesin dan matiknya, itu tergantung perawatan sebelumnya,” ujar Kirsono.
"Dan, untuk part elektrik, itu enggak bisa jadi acuan waktu. Kalau ketika beli dapat bagus, maka akan awet. Tapi kalau apes, sebaliknya,” lanjut Kirsono.
Kirsono menambahkan bahwa memang ada kekurangan lain yang dimiliki Grandis.
"Setirnya agak ‘lari’ ke kiri. Dibawa ke tukang spooring, mereka langsung mengerti," ujarnya.
Namun, problem tersebut berkaitan juga dengan kaki-kaki, yang biasanya berhubungan dengan kondisi medan dan usia komponen.
“Kaki-kaki biasa kena di bushing stabilizer, link stabilizer, dan bushing low arm. Penggantian untuk part-part tersebut, kalau yang asli lumayan mahal,” ucap Kirsono.
Baca Juga: Mitsubishi Grandis, LMPV yang Ganteng dengan Performa Mesin Mantap, Tapi Boros BBM?