Ketika Anda beralih ke bangku baris kedua, Anda akan menemukan sebuah meja portable yang lengkap dengan cup holder, di balik bangku pengemudi dan penumpang.
Jika melihat hal tersebut sangat lah wajar, karena sesungguhnya Gran Tourer, ialah sebuah MPV Eropa yang ditujukan transporter keluarga.
Jadi tidak heran jika ada perlengkapan untuk mendukung sebuah keluarga berpergian jauh.
Mencoba menduduki bangku baris ketiga, tester yang memiliki tinggi 172 cm, cukup merasakan kesempitan, berkat legroom yang kurang memadai.
Melihat legroom yang terbatas, sepertinya lebih tepat diduduki oleh anakanak.
Tetapi berbanding terbalik pada headroom yang dimiliki, karena jaraknya cukup jauh antara batas ketinggian kepala dengan atap.
Bicara soal mesin Gran Tourer tidak ada perbedaan dengan Active Tourer, keduanya mengandalkan mesin berkapasitas 1.499 cc 3-silinder TwinPower Turbo yang mampu melontar tenaga sebesar 136 dk.
Meski adanya penambahan bobot 75 kg, Gran Tourer masih tergolong bertenaga untuk ukuran sebuah MPV, buktinya akselerasi 0-100 km mampu mencatat 11,7 detik.
Meski Gran Tourer dibandrol dengan harga Rp 749 juta, dan bukan dalam termasuk varian termahal di jajaran line-up BMW, Gran Tourer banyak menyajikan teknologi berupa informasi kendaraan.
Dan hal itu dirasakan langsung ketika kami melakukan pengetesan, secara tiba-tiba, indikator tyre pressure menyala di panel instrument.